PULANG PISAU, PROKALTENG.COโ Saat ini Kabupaten Pulang Pisau dihadapkan pada situasi adanya ancaman penyakit kaki gajah atau filariasis. Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani mengungkapkan, filariasis merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui nyamuk.
โPenyakit ini merupakan salah satu penyakit tropis terabaikan yang masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Termasuk Kabupaten Pulang Pisau,โ ungkap Nunu.
Dia menjelaskan, kecacatan menetap yang disebabkan penyakit ini dapat menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang serius berupa stigma negatif, psikososial dan penurunan produktifitas penderita dan keluarganya sehingga meningkatkan kemiskinan.
Nunu mengungkapkan, dari hasil evaluasi melalui pemeriksaan darah yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada 21 agustus sd 21 September 2023 pada 30 desa dengan jumlah penduduk yang diperiksa sebanyak 1.050 orang didapatkan 5 kasus positif kaki gajah.
โIni, menandakan masih terjadinya penularan aktif penyakit kaki gajah di Kabupaten Pulang Pisau. Kondisi ini menjadi peringatan buat kita semua untuk lebih peduli kepada kesehatan dan kebersihan lingkungan,โ ujarnya.
Menurut dia, menjadi tanggung jawab semua pihak untuk memberikan pengetahuan dan pencegahan terhadap bahaya kaki gajah ini. Nunu juga menegaskan, pihaknya telah melakukan pencanangan pemberian obat pencegahan massal kaki gajah. Selanjutnya Dinas Kesehatan akan memberikan pil kaki gajah kepada masyarakat Kabupaten Pulang Pisau dengan target 65 persen dari jumlah penduduk yang berumur 2-70 tahun.
โIni adalah bagian dari ikhtiar kita untuk membebaskan atau eliminasi kaki gajah dengan target tahun 2027 kabupaten pulang pisau bisa bebas dari penyakit kaki gajah,โ tandasnya. (art/kpg)