26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bupati dan Kapolres Pulpis Hadiri Rakornas BNPB di Bogor

PULANG PISAU – Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo
bersama dengan Kapolres AKBP Siswo Yuwono BPM menghadiri Rapat Koordinasi
Nasional (Rakornas) penanggulangan bencana di Sentul Internasional Convention
Center Bogor, Selasa (4/2). Rakornas dibuka oleh Presiden Republik Indonesia,
Joko Widodo.

Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo mengatakan, pembukaan Rakornas BNPB
tahun 2020 itu dihadiri seluruh BPBD provinsi dan kabupaten/ kota se-Indonesia.

Orang nomor satu di Bumi Handep Hapakat itu mengatakan, dirinya bersama
Dandim, Kapolres, BPBD dan semua elemen yang ikut bertanggung jawab dalam
penanggulangan bencana alam akan siap meningkatkan sikap responsif terhadap
bencana, guna mengurangi risiko yang terjadi akibat dari bencana.

Karena, lanjut dia, Presiden Republik Indonesia dalam acara pembukaan
Rakornas itu meminta kepada seluruh daerah untuk bersama-sama mencegah bencana
serta memperbaiki manajemen penanggulangan bencana.

Baca Juga :  Tak Boleh Bosan Ingatkan Pentingnya Penerapan 3M

“Dalam penanganan bencana, peran serta dan dukungan semua pihak bukan
hanya pada saat ada bencana saja, akan tetapi bagaimana menumbuhkan kesadaran
masyarakat dalam mengantisipasi agar bencana tidak terjadi,” terangnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo selain meminta ada skenario menangani
bencana, dia juga menyoroti bahwa Indonesia ke depan juga harus punya prosedur
atau skenario dalam menghadapi wabah penyakit. Ide tersebut muncul setelah
dunia khususnya Tiongkok menghadapi wabah virus Korona.

“Sekarang, kita bisa lihat virus Korona. Ini harus hati-hati dengan
ini. Kita harus punya skenario kalau itu terjadi,” kata Presiden Jokowi
saat berpidato dalam acara Rapat Koordinasi Nasional BNPB 2020 di Sentul
International Convention Center, Jawa Barat, Selasa (4/2).

Presiden Jokowi mengingatkan bencana tidak hanya berasal dari alam saja.
Ada juga yang berasal dari nonalam, seperti wabah penyakit. Mantan Gubernur DKI
Jakarta ini pun menginginkan adanya protokol keselamatan untuk menghindari
wabah penyakit apa pun.

Baca Juga :  Maksimalkan Fungsi Posko Lakukan Pemantauan Orang

“Moga-moga enggak terjadi di negara kita. Tetapi, kalau terjadi, kita
harus punya skenario apa? Penyiapan apa? Kerja apa? Step itu harus kita miliki
karena kalau tidak, kita akan tergagap-gagap,” jelas Presiden Jokowi.

Terlepas dari itu, Presiden Jokowi juga mengapresiasi kinerja Kementerian
Luar Negeri bersama dengan Kementerian Kesehatan, BNPB, TNI dan Polri yang
berhasil mengevakuasi sekaligus mengamankan jalannya karantina.

Dia menganggap kerja sama antarlembaga itu berhasil membawa pulang seluruh
WNI dengan selamat dan cepat.

“Hal-hal seperti ini yang saya apresiasi. Kecepatan-kecepatan seperti
itu,” tutup Jokowi. (bud/uni/jpnn/nto)

PULANG PISAU – Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo
bersama dengan Kapolres AKBP Siswo Yuwono BPM menghadiri Rapat Koordinasi
Nasional (Rakornas) penanggulangan bencana di Sentul Internasional Convention
Center Bogor, Selasa (4/2). Rakornas dibuka oleh Presiden Republik Indonesia,
Joko Widodo.

Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo mengatakan, pembukaan Rakornas BNPB
tahun 2020 itu dihadiri seluruh BPBD provinsi dan kabupaten/ kota se-Indonesia.

Orang nomor satu di Bumi Handep Hapakat itu mengatakan, dirinya bersama
Dandim, Kapolres, BPBD dan semua elemen yang ikut bertanggung jawab dalam
penanggulangan bencana alam akan siap meningkatkan sikap responsif terhadap
bencana, guna mengurangi risiko yang terjadi akibat dari bencana.

Karena, lanjut dia, Presiden Republik Indonesia dalam acara pembukaan
Rakornas itu meminta kepada seluruh daerah untuk bersama-sama mencegah bencana
serta memperbaiki manajemen penanggulangan bencana.

Baca Juga :  Tak Boleh Bosan Ingatkan Pentingnya Penerapan 3M

“Dalam penanganan bencana, peran serta dan dukungan semua pihak bukan
hanya pada saat ada bencana saja, akan tetapi bagaimana menumbuhkan kesadaran
masyarakat dalam mengantisipasi agar bencana tidak terjadi,” terangnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo selain meminta ada skenario menangani
bencana, dia juga menyoroti bahwa Indonesia ke depan juga harus punya prosedur
atau skenario dalam menghadapi wabah penyakit. Ide tersebut muncul setelah
dunia khususnya Tiongkok menghadapi wabah virus Korona.

“Sekarang, kita bisa lihat virus Korona. Ini harus hati-hati dengan
ini. Kita harus punya skenario kalau itu terjadi,” kata Presiden Jokowi
saat berpidato dalam acara Rapat Koordinasi Nasional BNPB 2020 di Sentul
International Convention Center, Jawa Barat, Selasa (4/2).

Presiden Jokowi mengingatkan bencana tidak hanya berasal dari alam saja.
Ada juga yang berasal dari nonalam, seperti wabah penyakit. Mantan Gubernur DKI
Jakarta ini pun menginginkan adanya protokol keselamatan untuk menghindari
wabah penyakit apa pun.

Baca Juga :  Maksimalkan Fungsi Posko Lakukan Pemantauan Orang

“Moga-moga enggak terjadi di negara kita. Tetapi, kalau terjadi, kita
harus punya skenario apa? Penyiapan apa? Kerja apa? Step itu harus kita miliki
karena kalau tidak, kita akan tergagap-gagap,” jelas Presiden Jokowi.

Terlepas dari itu, Presiden Jokowi juga mengapresiasi kinerja Kementerian
Luar Negeri bersama dengan Kementerian Kesehatan, BNPB, TNI dan Polri yang
berhasil mengevakuasi sekaligus mengamankan jalannya karantina.

Dia menganggap kerja sama antarlembaga itu berhasil membawa pulang seluruh
WNI dengan selamat dan cepat.

“Hal-hal seperti ini yang saya apresiasi. Kecepatan-kecepatan seperti
itu,” tutup Jokowi. (bud/uni/jpnn/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru