26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tingkatkan Kualitas Keluarga Melalui Pemberdayaan Perempuan

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Pulang Pisau dr H Bawa Budi Raharja mengingatkan pentingnya pemberdayaan perempuan.

Dia mengungkapkan, di DP3APPKB Kabupaten Pulang Pisau yang diutamakan saat ini adalah, bagaimana memberdayakan perempuan, melindungi anak dan pengendalian penduduk. “Untuk urusan kontrasepsi, urusan belakangan,” kata Bawa.

Menurut Bawa, mau memiliki anak satu, dua, tiga atau empat boleh saja asal direncanakan. Untuk itu, lanjut ia, semua harus punya perencanaan. “Di DP3APPKB, KB bukan keluarga berencana secara hakiki. Tapi keluarga berkualitas,” ujarnya.

Bagaimana membentuk keluarga berkualitas, bagaimana kehidupan anak, perlindungan anaknya bagaimana? Menurut Bawa, hal itu di antaranya dengan memberikan perlindungan dan memberdayakan ibu, akan meningkatkan kualitas keluarga

Baca Juga :  Penyaluran BLTD-DD Transfer Rekening

“Makanya, di dinas kami, berupaya bagaimana meningkatkan ekonomi keluarga. Supaya ibu bisa bekerja menambah penghasilan keluarga. Hanya menambah, bukan mencari penghasilan pokok. Untuk mewujudkan itu, otomatik harus direncanakan,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut dia, kalau punya anak diupayakan jangan setiap tahun melahirkan, tetapi minimal dua tahun menyusui. “Dalam keluarga kalau bisa tidak boleh ada dua balita. Supaya anggota badannya bagus, tidak ditarik kanan kiri balita,” ujarnya

Sehingga, lanjut Bawa, seorang ibu bisa lebih segar, bisa melayani suami, bisa mencari tambahan penghasilan dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga. “Sehingga dengan demikian dapat terbentuk keluarga berkualitas,” kata Bawa.

Menurut Bawa, dalam keluarga berkualitas dimulai dari ibunya. “Ada yang mengatakan, laki-laki yang sukses pasti di belakangnya ada perempuan hebat. Jadi pemberdayaan  perempuan seperti itu,” beber Bawa.

Baca Juga :  Konsumsi Pesta Pernikahan Sebaiknya Gunakan Nasi Kotak

Setelah ibunya berdaya, lanjut dia, anaknya harus berkualitas. Untuk mewujudkan anak berkualitas harus menengok ke belakang. Tidak boleh ada kekerasan emosional kepada anak. Yakni mengekang.

Tidak hanya itu, kekerasan menelantarkan anak juga tidak boleh apalagi kekerasan fisik dan kekerasan seksual. “Kekerasan pada anak tidak boleh terjadi, termasuk bullying,” tandasnya.

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Pulang Pisau dr H Bawa Budi Raharja mengingatkan pentingnya pemberdayaan perempuan.

Dia mengungkapkan, di DP3APPKB Kabupaten Pulang Pisau yang diutamakan saat ini adalah, bagaimana memberdayakan perempuan, melindungi anak dan pengendalian penduduk. “Untuk urusan kontrasepsi, urusan belakangan,” kata Bawa.

Menurut Bawa, mau memiliki anak satu, dua, tiga atau empat boleh saja asal direncanakan. Untuk itu, lanjut ia, semua harus punya perencanaan. “Di DP3APPKB, KB bukan keluarga berencana secara hakiki. Tapi keluarga berkualitas,” ujarnya.

Bagaimana membentuk keluarga berkualitas, bagaimana kehidupan anak, perlindungan anaknya bagaimana? Menurut Bawa, hal itu di antaranya dengan memberikan perlindungan dan memberdayakan ibu, akan meningkatkan kualitas keluarga

Baca Juga :  Penyaluran BLTD-DD Transfer Rekening

“Makanya, di dinas kami, berupaya bagaimana meningkatkan ekonomi keluarga. Supaya ibu bisa bekerja menambah penghasilan keluarga. Hanya menambah, bukan mencari penghasilan pokok. Untuk mewujudkan itu, otomatik harus direncanakan,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut dia, kalau punya anak diupayakan jangan setiap tahun melahirkan, tetapi minimal dua tahun menyusui. “Dalam keluarga kalau bisa tidak boleh ada dua balita. Supaya anggota badannya bagus, tidak ditarik kanan kiri balita,” ujarnya

Sehingga, lanjut Bawa, seorang ibu bisa lebih segar, bisa melayani suami, bisa mencari tambahan penghasilan dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga. “Sehingga dengan demikian dapat terbentuk keluarga berkualitas,” kata Bawa.

Menurut Bawa, dalam keluarga berkualitas dimulai dari ibunya. “Ada yang mengatakan, laki-laki yang sukses pasti di belakangnya ada perempuan hebat. Jadi pemberdayaan  perempuan seperti itu,” beber Bawa.

Baca Juga :  Konsumsi Pesta Pernikahan Sebaiknya Gunakan Nasi Kotak

Setelah ibunya berdaya, lanjut dia, anaknya harus berkualitas. Untuk mewujudkan anak berkualitas harus menengok ke belakang. Tidak boleh ada kekerasan emosional kepada anak. Yakni mengekang.

Tidak hanya itu, kekerasan menelantarkan anak juga tidak boleh apalagi kekerasan fisik dan kekerasan seksual. “Kekerasan pada anak tidak boleh terjadi, termasuk bullying,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru