27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Data Provinsi dan Kabupaten Beda, Ini Penjelasan Satgas Murung Raya

PURUK CAHU, PROKALTENG.CO –  Data sebaran pasien Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mengejutkan dan menjadi pertanyaan dari seluruh kalangan masyarakat terkait dengan penambahan pasien Covid-19 sebanyak 266 orang di Kabupaten Murung Raya (Mura).

Nyatanya, catatan Satgas Murung Raya per 17 Agustus 2021, penambahan kasus hanya 33 warga terkonfirmasi positif, bukan 266 orang.

Guna memberikan penjelasan secara detail, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Mura melakukan pers release dengan dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Satgas, Rejikinoor dengan didampingi Ketua Harian Satgas Covid-19 Mura, Drs Hermon yang berlangsung di Aula Gedung A Setda Mura, Selasa malam (17/8).

Rejikinoor yang juga Wakil Bupati Mura menjelaskan terdapat perbedaan yang cukup jauh terhadap data sebaran pasien Covid-19 Provinsi Kalteng yang ramai diperbincangkan sehingga perlu diberikan penjelasan dan keterangan secara resmi dan real agar tidak ada kesimpangsiuran.

“Data kita yang sebenarnya untuk jumlah kasus penambahan 33 orang dengan total jumlah positif sebanyak 174 pasien, sedangkan yang telah sembuh 9 orang dengan total kesembuhan sebanyak 2017 dan yang meninggal dunia bertambah 1 pasien dengan total 35 pasien. Sehingga jumlah keseluruhan kasus hingga saat ini sebanyak 2225 kasus Covid-19,” terang Rejikinoor.

Baca Juga :  Pastikan Tak Ada Lagi Anak Tertinggal di Mura

Untuk rincian pasien yang terkonfirmasi positif yakni untuk Kecamatan Murung 120 pasien, Kecamatan Laung Tuhup 19 pasien, Kecamatan Tanah Siang 18 pasien, Kecamatan Tanah Siang Selatan 7 pasien, Kecamatan Sumber Barito 1 pasien, Kecamatan Barito Tuhup Raya 1 pasien, Kecamatan Seribu Riam 1 pasien, Kecamatan Permata Intan 2 pasien, Kecamatan Sungai Babuat 1 pasien, Kecamatan Uut Murung 1 pasien.

Atas permasalahan data tersebut, Wakil Bupati Mura meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Mura segera melakukan sinkronisasi terhadap data sebaran ini agar tidak ada tumpukan data yang masuk kepada Satgas Covid-19 Provinsi Kalteng dengan berkoordinasi dengan baik.

Kemudian, Rejikinoor berikan jawaban terkait dengan kasus meninggal dunia yang mengalami peningkatan bahwa ada beberapa tudingan yang disampaikan terkait tingginya angka meninggal karena kekurangan oksigen.

Baca Juga :  Wabup Mura Pimpin Penanganan Covid-19 di Seribu Riam

“Kami pastikan itu tidak benar, Satgas Covid-19 di Mura terus berupaya memberikan penanganan terbaik, tingginya kasus meninggal disebabkan ketika adanya pasien yang sudah mengalami gejala berat baru dibawa ke RSUD Puruk Cahu,” tutupnya.

Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Suwirman Hutagalong menyampaikan perbedaan data tersebut ketika yang dilaporkan pihak Satgas Murung Raya tidak terinput di Satgas Provinsi Kalteng.

"Permasalahan yang terjadi ketika kita tidak bisa menginput data ke all record, yang boleh hanya pihak laboraturium Doris Sylpanus atas data-data terkonfirmasi yang ada di Kalimantan Tengah," beber Suwirman.

Ia mengangkui bahwa perbedaan data terjadi selama dua bulan lebih terakhir, hal ini sudah sering mereka sampaikan ke pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng.

"Sejak awal kita khawatir terjadinya data yang membengkak, buktinya sekarang terjadi. Data yang disampaikan ini bentuk komulatif yang terjadi sejak tahun 2020 lalu, terutama data dari karyawan perusahaan yang tidak terkonfirmasi ke pihaknya," imbuh Suwirman.

PURUK CAHU, PROKALTENG.CO –  Data sebaran pasien Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mengejutkan dan menjadi pertanyaan dari seluruh kalangan masyarakat terkait dengan penambahan pasien Covid-19 sebanyak 266 orang di Kabupaten Murung Raya (Mura).

Nyatanya, catatan Satgas Murung Raya per 17 Agustus 2021, penambahan kasus hanya 33 warga terkonfirmasi positif, bukan 266 orang.

Guna memberikan penjelasan secara detail, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Mura melakukan pers release dengan dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Satgas, Rejikinoor dengan didampingi Ketua Harian Satgas Covid-19 Mura, Drs Hermon yang berlangsung di Aula Gedung A Setda Mura, Selasa malam (17/8).

Rejikinoor yang juga Wakil Bupati Mura menjelaskan terdapat perbedaan yang cukup jauh terhadap data sebaran pasien Covid-19 Provinsi Kalteng yang ramai diperbincangkan sehingga perlu diberikan penjelasan dan keterangan secara resmi dan real agar tidak ada kesimpangsiuran.

“Data kita yang sebenarnya untuk jumlah kasus penambahan 33 orang dengan total jumlah positif sebanyak 174 pasien, sedangkan yang telah sembuh 9 orang dengan total kesembuhan sebanyak 2017 dan yang meninggal dunia bertambah 1 pasien dengan total 35 pasien. Sehingga jumlah keseluruhan kasus hingga saat ini sebanyak 2225 kasus Covid-19,” terang Rejikinoor.

Baca Juga :  Pastikan Tak Ada Lagi Anak Tertinggal di Mura

Untuk rincian pasien yang terkonfirmasi positif yakni untuk Kecamatan Murung 120 pasien, Kecamatan Laung Tuhup 19 pasien, Kecamatan Tanah Siang 18 pasien, Kecamatan Tanah Siang Selatan 7 pasien, Kecamatan Sumber Barito 1 pasien, Kecamatan Barito Tuhup Raya 1 pasien, Kecamatan Seribu Riam 1 pasien, Kecamatan Permata Intan 2 pasien, Kecamatan Sungai Babuat 1 pasien, Kecamatan Uut Murung 1 pasien.

Atas permasalahan data tersebut, Wakil Bupati Mura meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Mura segera melakukan sinkronisasi terhadap data sebaran ini agar tidak ada tumpukan data yang masuk kepada Satgas Covid-19 Provinsi Kalteng dengan berkoordinasi dengan baik.

Kemudian, Rejikinoor berikan jawaban terkait dengan kasus meninggal dunia yang mengalami peningkatan bahwa ada beberapa tudingan yang disampaikan terkait tingginya angka meninggal karena kekurangan oksigen.

Baca Juga :  Wabup Mura Pimpin Penanganan Covid-19 di Seribu Riam

“Kami pastikan itu tidak benar, Satgas Covid-19 di Mura terus berupaya memberikan penanganan terbaik, tingginya kasus meninggal disebabkan ketika adanya pasien yang sudah mengalami gejala berat baru dibawa ke RSUD Puruk Cahu,” tutupnya.

Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Suwirman Hutagalong menyampaikan perbedaan data tersebut ketika yang dilaporkan pihak Satgas Murung Raya tidak terinput di Satgas Provinsi Kalteng.

"Permasalahan yang terjadi ketika kita tidak bisa menginput data ke all record, yang boleh hanya pihak laboraturium Doris Sylpanus atas data-data terkonfirmasi yang ada di Kalimantan Tengah," beber Suwirman.

Ia mengangkui bahwa perbedaan data terjadi selama dua bulan lebih terakhir, hal ini sudah sering mereka sampaikan ke pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng.

"Sejak awal kita khawatir terjadinya data yang membengkak, buktinya sekarang terjadi. Data yang disampaikan ini bentuk komulatif yang terjadi sejak tahun 2020 lalu, terutama data dari karyawan perusahaan yang tidak terkonfirmasi ke pihaknya," imbuh Suwirman.

Terpopuler

Artikel Terbaru