PURUK CAHU, PROKALTENG.CO – Sejauh ini, kinerja yang diberikan oleh PDAM Puruk Cahu yang telah berubah status menjadi Perumda Danum Pomolum selalu tidak pernah luput dari sorotan media berdasarkan keluhan masyarakat Kota Puruk Cahu setiap tahunnya.
Berdasarkan hasil audit kinerja BPK 17 tahun semenjak pemecahan dari Barito Utara kondisi PDAM Puruk Cahu berada di posisi nilai kurang dan sakit, namun pada Juni 2021 lalu kondisi Perumda Danum Pomolum mendapat nilai baik dari 17 tahun.
Meski belum sepenuhnya maksimal dalam pelayanan pendistribusian air bersih kepada masyarakat di Kota Puruk Cahu, namun semenjak dijabat oleh Pjs. Dirut Perumda Danum Pomolum pada tahun 2019 lalu pembenahan pelayanan kepada konsumen Perumda Danum Pomolum perlahan dilakukan sedikit demi sedikit.
“Membenahi Perumda Danum Pomolum ini bukan persoalan mudah, diibaratkan sudah persis benang kusut. Namun saat ini bisa saya katakan pembenahan pelayanan dan pendistribusian sudah mencapai 70 persen,” ujarnya dibincangi awak media, Senin (9/8).
Pernyataan tersebut disampaikannya lantaran masih banyaknya keluhan masyarakat yang terjadi dalam beberapa hari lalu, kemacetan pendistribusian selama 2 hari terakhir yang diakibatkan terjadinya kerusakan mesin pompa induk di Dirung Undai dan Dirung Karengkang yang terbakar.
Perhatian pemerintah daerah (Pemda) Mura pada Perumda Danum Pomolum juga patut diapresiasi, ketika ada permasalahan mesin pompa yang terjadi selalu mendapat respon cepat dari pemerintah setempat.
“Beberapa hari lalu kinerja kita juga ditinjau oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Mura beserta Plt Kepala DPUPR Mura terkait adanya kerusakan yang terjadi pada mesin DAM induk kita. Saat ini kondisi sudah kembali membaik bahkan sebelum 17 Agustus 2021 ini kita berupaya maksimal memberikan pendistribusian secara lancar ditambah dengan adanya pompa ren mini di Jalan A.Yani sudah diaktifkan,” pungkas Esliter.
Kemudian belum terpenuhinya pendistribusian air dibeberapa wilayah Kota Puruk Cahu, seperti di Jalan Jendral Sudirman (respen) atau Jalan Tjilik Riwut masih terkendala mekanisme grafitasi yang mengakibatkan mesin pompa Perumda Danum Pomolum tidak bisa mendorong kewilayah tersebut.