Site icon Prokalteng

Lamandau Siap Mendukung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

PJ Bupati Lamandau Lilis Suriani, saat menerima kunjungan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah. (Foto: Bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau, menerima kunjungan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah beserta jajarannya. Pertemuan tersebut juga dihadiri Asisten Lingkup Setda Lamandau serta Dinas P3A2KB Kabuten Lamandau.

Kunjungan ini merupakan sukehoratu matan dan motivasi bagi Pemerintah Kabupaten Lamandau dan segenap komponennya dalam menjalankan program-program Pemerintahan, dibidang Pengendalian Penduduk dan Penyelenggaraan Keluarga Berencana

“Saya selaku Pj. Bupati Lamandau siap mendukung program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Wilayah Kabupaten Lamandau. Dengan memadukan anggaran DAK BOKN dari BKKBN dengan anggaran APBD Kabupaten Lamandau Tahun Anggaran 2024. Sehingga Pravelensi Stunting di Tahun 2024 sebesar 14%,” kata Pj. Bupati Lamandau, Lilis Suriani, Sabtu (27/1/2024)

Kunjungan dari BKKBN Provinsi Kalteng ini juga dilakukan kepada seluruh Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah. Kunjungan ini dalam rangka penyampaian PAGU Anggaran DAK BOKB Kabupaten Lamandau Tahun 2024. Yang mana digunakan untuk mendukung seluruh kegiatan penurunan stunting, keluarga berencana dan lain sebagainya.

Diharapkan seluruh Kabupaten/Kota dapat menyerap seluruh anggaran ini secara maksimal. Karena setiap bulan akan terus dipantau penggunaan anggaran. Mengingat tahun ini merupakan berakhirnya masa RPJMN 2024,” ucap Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng, Jeanny Yola Winokan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh. Kabupaten Lamandau memperoleh anggaran DAK Sub Bidang KB Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp.2.904.368.000,- dan diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng kepada Pj. Bupati Lamandau. Dimana terdapat penambahan  dana sebesar Rp300.000.000,-, yang mana dana DAK Tahun Anggaran 2023 sebelumnya sebesar 2,6 Miliar rupiah. (Bib)

 

 

Exit mobile version