34 C
Jakarta
Thursday, September 25, 2025

Rutin Gelar Pasar Penyeimbang, Lamandau Sukses Kendalikan Harga Pangan Hingga ke Pelosok Desa

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Inisiatif pasar penyeimbang yang digagas oleh Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra. Membuahkan hasil signifikan dalam menekan harga kebutuhan pokok. Seperti bawang merah, bawang putih, dan telur, hingga ke wilayah pelosok desa.

Desa-desa terpencil seperti Kina dan Jemuat di Kecamatan Batang Kawa kini dapat menikmati harga yang setara dengan di perkotaan.

“Dalam sebulan terakhir, kami berhasil menurunkan harga barang di Kabupaten Lamandau secara signifikan,” kata Bupati Rizky Aditya Putra dengan bangga, Kamis (25/9) kepada awak media.

Saat ini, harga bawang merah stabil di Rp40 ribu per kilogram, bawang putih Rp 35 ribu per kilogram, dan telur omega Rp 55 ribu per piring. Bupati Rizky bahkan mengklaim bahwa harga bawang di Lamandau lebih rendah dibandingkan dengan Pangkalan Bun dan daerah lain di Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  1.885 Pekerja Terlindungi Dalam Program JKK danJKM, Biayanya dari Anggaran DBH Sawit

Keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya rutin pemerintah daerah, dalam menyelenggarakan pasar penyeimbang setiap minggu di berbagai kecamatan dan pelosok desa. Efisiensi dalam memangkas rantai pasok menjadi faktor kunci dalam menekan harga barang.

Kandar, Kepala Desa Jemuat, menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Rizky atas keberhasilan menstabilkan harga kebutuhan pangan.

“Masyarakat pedalaman Kalimantan sudah lama terbiasa membeli bahan pangan dengan harga tinggi karena lokasi yang jauh dari kota. Transportasi ke kota memakan waktu dan biaya yang besar, setidaknya Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta untuk perjalanan pulang pergi,” ujar Kandar.

“Baru kali ini warga dapat membeli bawang dan telur dengan harga yang terjangkau. Dalam waktu kurang dari 2 jam, semua barang dagangan habis diserbu oleh ibu-ibu,” tambahnya.

Baca Juga :  Sumpah Pemuda ke-92, Pemkab Gelar Lomba Menembak dan Lari

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan. Bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Lamandau pada bulan Juli adalah 0,20 persen, Agustus 0,21 persen, dan pada minggu ketiga bulan September berhasil mencapai -0,65 persen.

Ini menunjukkan dampak positif dari program pasar penyeimbang dalam mengendalikan inflasi di daerah. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Inisiatif pasar penyeimbang yang digagas oleh Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra. Membuahkan hasil signifikan dalam menekan harga kebutuhan pokok. Seperti bawang merah, bawang putih, dan telur, hingga ke wilayah pelosok desa.

Desa-desa terpencil seperti Kina dan Jemuat di Kecamatan Batang Kawa kini dapat menikmati harga yang setara dengan di perkotaan.

“Dalam sebulan terakhir, kami berhasil menurunkan harga barang di Kabupaten Lamandau secara signifikan,” kata Bupati Rizky Aditya Putra dengan bangga, Kamis (25/9) kepada awak media.

Saat ini, harga bawang merah stabil di Rp40 ribu per kilogram, bawang putih Rp 35 ribu per kilogram, dan telur omega Rp 55 ribu per piring. Bupati Rizky bahkan mengklaim bahwa harga bawang di Lamandau lebih rendah dibandingkan dengan Pangkalan Bun dan daerah lain di Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  1.885 Pekerja Terlindungi Dalam Program JKK danJKM, Biayanya dari Anggaran DBH Sawit

Keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya rutin pemerintah daerah, dalam menyelenggarakan pasar penyeimbang setiap minggu di berbagai kecamatan dan pelosok desa. Efisiensi dalam memangkas rantai pasok menjadi faktor kunci dalam menekan harga barang.

Kandar, Kepala Desa Jemuat, menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Rizky atas keberhasilan menstabilkan harga kebutuhan pangan.

“Masyarakat pedalaman Kalimantan sudah lama terbiasa membeli bahan pangan dengan harga tinggi karena lokasi yang jauh dari kota. Transportasi ke kota memakan waktu dan biaya yang besar, setidaknya Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta untuk perjalanan pulang pergi,” ujar Kandar.

“Baru kali ini warga dapat membeli bawang dan telur dengan harga yang terjangkau. Dalam waktu kurang dari 2 jam, semua barang dagangan habis diserbu oleh ibu-ibu,” tambahnya.

Baca Juga :  Sumpah Pemuda ke-92, Pemkab Gelar Lomba Menembak dan Lari

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan. Bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Lamandau pada bulan Juli adalah 0,20 persen, Agustus 0,21 persen, dan pada minggu ketiga bulan September berhasil mencapai -0,65 persen.

Ini menunjukkan dampak positif dari program pasar penyeimbang dalam mengendalikan inflasi di daerah. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru