NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Minggu (13/7/2025), menjadi hari yang tak biasa bagi warga Desa Jemuat, Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau. Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, dalam kunjungan kerjanya ke desa tersebut, menyempatkan diri untuk memangkas rambut di salah satu usaha pangkas rambut milik anak muda setempat yang berada di Zona N3T. Momen sederhana ini justru menjadi sorotan dan meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat.
Kunjungan Bupati Rizky Aditya Putra ke Desa Jemuat memang bertujuan untuk meninjau langsung kondisi masyarakat dan potensi daerah. Namun, keputusan spontan Bupati untuk memotong rambut di usaha pangkas rambut milik anak muda tersebut menjadi bukti nyata kesederhanaan dan kedekatannya dengan masyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa Bupati tidak hanya ingin melihat kondisi daerah dari jauh, tetapi juga ingin merasakan secara langsung kehidupan masyarakat di tingkat akar rumput.
Pemilik usaha pangkas rambut, yang merupakan salah satu pemuda Desa Jemuat, mengaku sangat terkejut dan terhormat atas kunjungan Bupati. Ia menceritakan bahwa Bupati datang dengan ramah dan berbincang santai sebelum proses potong rambut dimulai.
“Pak Bupati sangat ramah dan bersahaja,” ungkapnya.
Kejadian ini bukan hanya menjadi momen langka, tetapi juga memberikan dampak positif bagi usaha pangkas rambut tersebut.
Kehadiran Bupati telah meningkatkan popularitas usaha tersebut dan menjadi bukti kepercayaan terhadap potensi usaha anak muda di daerah. Hal ini juga menunjukkan dukungan pemerintah daerah terhadap perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di Lamandau.
Bagi masyarakat Desa Jemuat, momen ini menjadi bukti nyata bahwa Bupati Lamandau sangat peduli dan dekat dengan rakyatnya. Kesederhanaan dan keakraban Bupati dalam berinteraksi dengan masyarakat telah mencuri perhatian dan meninggalkan kesan positif yang mendalam.
Kades Jemuat, Kandar, mengungkapkan Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin yang dekat dengan rakyat akan lebih mudah memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakatnya.
“Momen potong rambut ini bukan hanya sekadar kegiatan biasa, tetapi menjadi simbol keakraban dan kesetaraan antara pemimpin dan rakyat,” tuturnya.
Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para pemimpin lainnya untuk lebih dekat dan peduli kepada masyarakat yang dipimpinnya. “Semoga momen ini dapat menjadi pengingat pentingnya pemimpin yang merakyat dan selalu dekat dengan masyarakatnya,” tandasnya. (bib)