26.7 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Dibuka Pj Bupati, Pelatihan Destana 2024 Diikuti 120 Peserta dari 4 Desa dan 1 Kelurahan

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Kegiatan pembentukan dan pelatihan desa/kelurahan tangguh bencana (Destana) Kabupaten Lamandau tahun 2024, dibuka Penjabat (Pj) Bupati Lamandau Lilis Suriani, di Aula Hotel Putri Tunggal, Kabupaten Lamandau.

Sebanyak 120 peserta dari 4 desa dan 1 kelurahan. Yaitu Kelurahan Tapin Bini, Desa Samu Jaya, Kahingai, Hulu Jajabo, Batu Hambawang, dan anggota Destana yang telah dibentuk, ikut dalam kegiatan ini.

Pj Bupati mengatakan. Melalui pembentukan masyarakat desa tangguh bencana (Destana) diharapkan mengetahui potensi bencana yang dapat terjadi, mempersiapkan untuk menyelamatkan diri jika sewaktu waktu terjadi bencana. Serta melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak bencana.

“Oleh sebab itu, bencana merupakan urusan semua pihak. Dan pentingnya semua kita memahami risiko dan berbagi peran dan tanggung jawab,” kata Lilis di Nanga Bulik, Kamis (13/6).

Baca Juga :  Safari Ramadan di Desa Sukamaju, Lilis Serahkan Dana Hibah Pembangunan Rumah Ibadah

Ia berharap, melalui latihan dan simulasi bencana ini agar masyarakat mengenal ancaman risiko di lingkungannya, mampu mengelola informasi peringatan dini, memahami rambu peringatan serta mengurangi kepanikan dan ketergesaan saat evakuasi.

“Kegiatan ini saya berharap peserta bisa memahami rambu peringatan serta mengurangi kepanikan dan ketergesaan, saat evakuasi yang dapat menimbulkan korban dan kerugian. Selamat mengikuti pelatihan bagi seluruh peserta desa tangguh bencana (Destana),” tuturnya. (Bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Kegiatan pembentukan dan pelatihan desa/kelurahan tangguh bencana (Destana) Kabupaten Lamandau tahun 2024, dibuka Penjabat (Pj) Bupati Lamandau Lilis Suriani, di Aula Hotel Putri Tunggal, Kabupaten Lamandau.

Sebanyak 120 peserta dari 4 desa dan 1 kelurahan. Yaitu Kelurahan Tapin Bini, Desa Samu Jaya, Kahingai, Hulu Jajabo, Batu Hambawang, dan anggota Destana yang telah dibentuk, ikut dalam kegiatan ini.

Pj Bupati mengatakan. Melalui pembentukan masyarakat desa tangguh bencana (Destana) diharapkan mengetahui potensi bencana yang dapat terjadi, mempersiapkan untuk menyelamatkan diri jika sewaktu waktu terjadi bencana. Serta melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak bencana.

“Oleh sebab itu, bencana merupakan urusan semua pihak. Dan pentingnya semua kita memahami risiko dan berbagi peran dan tanggung jawab,” kata Lilis di Nanga Bulik, Kamis (13/6).

Baca Juga :  Safari Ramadan di Desa Sukamaju, Lilis Serahkan Dana Hibah Pembangunan Rumah Ibadah

Ia berharap, melalui latihan dan simulasi bencana ini agar masyarakat mengenal ancaman risiko di lingkungannya, mampu mengelola informasi peringatan dini, memahami rambu peringatan serta mengurangi kepanikan dan ketergesaan saat evakuasi.

“Kegiatan ini saya berharap peserta bisa memahami rambu peringatan serta mengurangi kepanikan dan ketergesaan, saat evakuasi yang dapat menimbulkan korban dan kerugian. Selamat mengikuti pelatihan bagi seluruh peserta desa tangguh bencana (Destana),” tuturnya. (Bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru