Site icon Prokalteng

Gandeng Akademisi, Pemkab Kotim Gelar Diskusi Publik Rencana Penanggulangan Bencana

Asisten II Setda Kotim, Alang Arianto dan Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam saat mengikuti diskusi publik terkait rencana awal penyusunan dokumen rencana penanggulangan bencana, Kamis (30/5). (FOTO : RUSLI/KPG)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar diskusi publik. Terkait rencana awal penyusunan dokumen rencana penanggulangan bencana, Kamis (30/5). Kegiatan yang melibatkan lintas sektor itu akan menjadi panduan bagi seluruh stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga masyarakat biasa.

“Ini sebenarnya panduan bagi seluruh stakeholder. Jadi kegiatan ini akan terbungkus apa dan siapa serta berbuat apa di pentahelik yang sudah ditetapkan. Jadi mereka tau peran mereka,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Multazam, saat dibincangi awak media.

Multazam mengatakan, kegiatan itu menggandeng Universitas Palangka Raya (UPR) sebagai kontribusi mereka. Hal itu dipilih karena akademisi tersebut dinilai ahli dalam bidang tersebut. Sementara pengayaan dalam penyusunan dokumentasi itu akan melibatkan berbagai sektor.

“Teman-teman akademisi ini akan melakukan swakelola tipe dua. Jadi mereka memberikan kontribusi. Tetapi dalam pengayaan situasi dalam dokumen ini akan memerlukan banyak masukan melalui diskusi,” paparnya.

Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) merupakan dokumen 5 tahunan turunan dari Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) tahun 2020-2044. RIPB 2020-2044 adalah rencana jangka panjang 25 tahunan yang memuat visi-misi, kebijakan dan strategi, juga peta pelaksanaan penanggulangan bencana.

“Kita akan berpatok pada dokumen yang sudah ditetapkan Perbupnya. Kita urai satu persatu, apa yang akan kita lakukan lima tahun kedepan. Agar kita bisa menghadapi bencana ini dengan baik,” jelasnya.

Dengan adanya rancangan itu, kesiapan terhadap penanggulangan bencana bisa lebih matang. Karena seluruh pihak akan berperan dalam menanggulangi bencana yang bisa saja terjadi. Karena sudah sepatutnya seluruh elemen saling bahu membahu dalam menyikapi bencana.

“Misalnya banjir, bagaimana kita menghadapinya, Peran pemerintah, peran masyarakat, akademisi, hingga media berperan. Sehingga bencana ini bisa kita tanggulangi bersama-sama,” tandasnya.(sli/kpg)

 

Exit mobile version