SAMPIT, PROKALTENG.CO –Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kini membuka ruang bagi suara mereka melalui Forum Anak Daerah. Langkah ini diambil untuk memastikan pembangunan yang lebih inklusif dan ramah anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kotim, Imam Subekti, menegaskan keterlibatan pemuda dalam pembangunan bukan sekadar formalitas.
“Peran anak muda sangat penting dalam pembangunan, terutama yang berbasis gender dan ramah anak. Apa yang mereka inginkan harus kita dengarkan dan fasilitasi,” ujarnya, Rabu (26/3).
Forum Anak Daerah Kotim terdiri dari pelajar SMP dan SMA. Mereka akan dilibatkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.
Dalam forum ini, mereka tidak hanya menyampaikan aspirasi, tetapi juga berperan sebagai jembatan informasi bagi rekan-rekan sebaya. Tak hanya itu, keberadaan forum ini juga menjadi faktor penting dalam penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA). Imam menjelaskan bahwa partisipasi pemuda akan menjadi bukti konkret bahwa Kotim layak menyandang predikat tersebut.
“Saat penilaian KLA, peran mereka akan dikroscek, bagaimana keterlibatan mereka dalam pemerintahan daerah. Ini menjadi bukti bahwa Kotim benar-benar berkomitmen menjadi Kabupaten Layak Anak,”!jelasnya.
“Kami ingin memberikan mereka ruang dan kesempatan. Rencananya, pengukuhan akan dilakukan saat Hari Anak Nasional, sehingga ini menjadi momentum penting bagi mereka,” tutupnya. (bah/ans/kpg)
SAMPIT, PROKALTENG.CO –Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kini membuka ruang bagi suara mereka melalui Forum Anak Daerah. Langkah ini diambil untuk memastikan pembangunan yang lebih inklusif dan ramah anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kotim, Imam Subekti, menegaskan keterlibatan pemuda dalam pembangunan bukan sekadar formalitas.
“Peran anak muda sangat penting dalam pembangunan, terutama yang berbasis gender dan ramah anak. Apa yang mereka inginkan harus kita dengarkan dan fasilitasi,” ujarnya, Rabu (26/3).
Forum Anak Daerah Kotim terdiri dari pelajar SMP dan SMA. Mereka akan dilibatkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.
Dalam forum ini, mereka tidak hanya menyampaikan aspirasi, tetapi juga berperan sebagai jembatan informasi bagi rekan-rekan sebaya. Tak hanya itu, keberadaan forum ini juga menjadi faktor penting dalam penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA). Imam menjelaskan bahwa partisipasi pemuda akan menjadi bukti konkret bahwa Kotim layak menyandang predikat tersebut.
“Saat penilaian KLA, peran mereka akan dikroscek, bagaimana keterlibatan mereka dalam pemerintahan daerah. Ini menjadi bukti bahwa Kotim benar-benar berkomitmen menjadi Kabupaten Layak Anak,”!jelasnya.
“Kami ingin memberikan mereka ruang dan kesempatan. Rencananya, pengukuhan akan dilakukan saat Hari Anak Nasional, sehingga ini menjadi momentum penting bagi mereka,” tutupnya. (bah/ans/kpg)
