SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan mengevaluasi program gerebek stunting yang saat ini tengah berjalan. Program tersebut merupakan program untuk memenuhi kebutuhan gizi anak penderita stunting yang ada di Kotim.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, ia menginstruksikan pengevaluasian program tersebut untuk mengetahui seberapa efektif program tersebut dalam menekan angka stunting di Kotim. Anak-anak yang menerima kebutuhan gizi yang cukup selama tiga bulan akan dilihat perkembangannya.
“Program gerebek stunting itu tolong dicek apakah anak yang diberikan susu dan telur selama tiga bulan berturut-turut ada perubahannya atau tidak,”ujar Halikin belum lama ini.
Gerebek stunting ini telah dilakukan serentak oleh 21 Puskesmas di 17 kecamatan se-Kotim. Sebanyak 2.163 anak penderita stunting telah mendapatkan asupan telur dan susu demi memenuhi kebutuhan gizi mereka. Hal itu diharapkan dapat menekan angka stunting di Bumi Habaring Hurung.
Pemkab Kotim sendiri telah menggulirkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk pengadaan 195 ribu butir telur dan 95 ribu kotak susu. Usai program tersebut berjalan, kader posyandu yang ada di setiap kecamatan diminta untuk bisa memantau perkembangan anak-anak tersebut. Sehingga dapat diketahui sejauh mana keefektifan program tersebut.
“Jika anak-anak itu ada perubahan, maka akan kita lanjutkan. Kalau tidak perlu kita evaluasi lagi apakah sudah tepat sasaran dan mencari alternatif lain,”terang Halikin.
Untuk diketahui, Kabupaten Kotim sendiri telah menurunkan angka stunting menjadi 18,4 persen pada tahun 2023 lalu. Angka tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar 22,6 persen. Pemkab Kotim akan terus menurunkan angka tersebut sesuai dengan target pemerintah pusat sebesar 14 persen pada tahun ini.(sli/kpg)