SAMPIT, PROKALTENG.CO– Banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tidak hanya menghambat aktifitas warga. Musibah yang hampir saban tahun terjadi akibat curah hujan yang tinggi itu juga mengancam kesehatan masyarakat yang terdampak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotim, Umar Kaderi mengatakan masyarakat yang terkena banjir sering kali mengalami keluhan gatal-gatal di kulit hingga diare. Penyakit itu mudah menjangkiti korban yang terkena banjir akibat genangan air yang melanda wilayah mereka.
“Penyakit yang sering terjadi saat banjir itu biasanya gatal-gatal di kulit dan diare. Masyarakat yang terkena banjir harus mewaspadai itu,”ujarnya, Jum’at (23/2).
Umar mengatakan, keluhan yang dirasakan masyarakat biasanya tidak langsung terasa. Akan tetapi memerlukan waktu satu hingga dua pekan lamanya. Sehingga penyakit baru bisa terdeteksi atau dirasakan pasca banjir terjadi.
“Biasanya keluhan itu muncul setelah dua pekan terjadi banjir. Pada rentang waktu itu baru dirasakan masalah kesehatannya,”sebutnya.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada laporan warga yang terdampak banjir mengalami gangguan kesehatan. Ia meninta kepada korban banjir untuk bisa waspada terhadap penyakit yang bisa ditimbulkan akibat musibah tersebut dengan tetap menjaga kebersihan.
“Saat ini memang belum ada laporan masalah kesehatan. Tapi kita tetap menghimbau untuk tetap waspada terhadap ancaman itu,” kata umar.
Dalam mengantisipasi masalah itu, Dinkes Kotim telah menyiapkan obat-obatan untuk para korban banjir jika sewaktu-waktu diperlukan. Umar memastikan, persediaan obat-obatan akan cukup jika penyakit tersebut menyerang masyarakat korban banjir.
“Kalau ketersediaan obat insya allah kita aman. Kita sudah mengantisipasi sesuai dengan kasus penyakit yang biasa terjadi dalam kondisi sekarang,” tutupnya. (sli/ans/kpg)