SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H. Halikinnor . Mengatakan. Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) harus dilakukan dengan terkoordinisir. Penyamaan presepsi dari semua pihak perlu dilakukan agar terhindar dari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaannya.
Untuk itu, dirinya menyebut Rapat Koordinasi (Rakor) PBJ yang dilakukan oleh perwakilin dari 14 kabupaten adalah kunci agar program yang direncanakan bisa tercapai.
“Kita harap dengan adanya Rakor PJB kita semua bisa menyamakan presepsi kita. Mengingat PBJ ini adalah kunci agar program yang kita rencanakan, bisa kita laksanakan nanti,”ujarnya, saat mengadakan acara ramah tamah dalam rangka menyambut peserta Rakor PBJ di Aula Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kotim Selasa malam (21/11).
Halikinnor mengatakan, dalam regulasi PBJ kerap kali terjadi perubahan yang bertujuan untuk menyesuaikan dengan perkembangan dipemerintahan. Sehingga regulasi PJB tersebut bersifat sangat dinamis. Hal itu membuat beberapa orang tidak mau menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) .
“Kita tahu hal yang paling ditakuti oleh PBJ ini adalah masalah hukum. Hal itu karena proses lelang maupun tander PBJ jika tidak berjalan dengan baik, maka akan berimplikasi hukum. Apalagi sekarang sudah penggunaan e-katalog. Jadi regulasi dan teknologinya harus benar-benar digunakan,”ungkapnya.
Dirinya menyebutkan Rakor PBJ yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Kalteng tersebut, sudah tepat untuk mengantisipasi beberapa kendala yang mungkin saja terjadi. Karena melalui forum diskusi bersama itu, setiap perwakilan kabupaten dan kota se-Kalteng bisa sama-sama mengambil satu keputusan yang disetujui bersama.
“Dari Rakor inilah kita semua bisa mengambil keputusan bersama. Jadi kita bisa bersama-sama menyamakan presepsi kita. Jadi masalah yang mungkin saja terjadi bisa kita hindari,”katanya.
Dalam kegiatan itu, ia juga berpesan kepada peserta Rakor PBJ Kabupaten Kotim agar bisa betul-betul mengikuti seluruh rangkaian kegiatan tersebut. Terlebih lagi, narasumber yang dihadirkan adalah mereka yang betul-betul menguasai bidangnya. Sehingga ilmu yang didapat bisa diterapkan di Bumi Habaring Hurung.
“Kita berencana mengalihkan semua kebutuhan PBJ kita (Kotim,red) ke sistem e-katalog agar bisa menghindari penyimpangan. Jadi saya minta kegiatan ini harus diikuti secara betul-betul,”pungkasnya.(sli).