SAMPIT, PROKALTENG.CO– Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang luas menyimpan banyak keberagaman budaya. Budaya-budaya tersebut terus menerus diturunkan hingga sekarang. Hal itu, membuat Pemerintah Kabupaten Kotim terus berupaya untuk mengembangkan dan mempertahankan eksistensi kebudayaan tersebut.
Salah satu upayanya adalah dengan menyumbangkan 1000 lembar kain khas Dayak. Selain untuk melestarikan budaya yang telah ada, pembagian tersebut juga bertujuan untuk mengembangkan potensi wisata khas Dayak agar dapat lebih dikenal hingga keluar daerah.
“Saya akan menyumbangkan 1000 kain khas motif Dayak. Ini untuk mengembangkan wisata khas Dayak kita di Kabupaten Kotim ini,”ujar Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor saat memberikan sambutan dalam Festival Tandak Intan Kaharingan (FTIK), Selasa (19/12) malam.
Halikinnor menuturkan, kain motif khas Dayak yang dibagikan itu, akan digunakan dalam berbagai kegiatan seremonial di lingkup Pemkab Kotim. Diharapkan, dengan adanya hal itu dapat membuat kain motif khas Dayak lebih dikenal terutama bagi mereka yang baru menginjakkan kaki di Bumi Habaring Hurung.
“Saya ingin mendorong pengrajin kain motif khas Dayak ini terus berkembang. Ini juga akan membangkitkan UMKM khas dayak kita,”ucapnya.
Menurut Halikin, kain motif khas Dayak itu merupakan ciri khas daerah Kalimantan Tengah (Kalteng). Ciri itulah yang perlu dikenalkan agar dalat melekat disetiap orang. Hal itu tentunya akan berdampak pada pelestarian budaya melalui kain motif khas Dayak.
“Kalau kita gunakan otomatis orang-orang akan melihat dan mengenal kalau ini budaya kita. Jadi ini juga menjadi identitas kita dalam kebudayaan,”sebutnya.
Selain itu, orang nomor satu di Kotim itu juga akan mengembangkan sektor wisata lain. Mengingat sektor pariwisata di Kotim cukup menjanjikan dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Tentunya hal itu akan berdampak pada perputaran ekonomi dan kemajuan daerah.(sli/kpg/ind)