SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memberi waktu hingga sampai akhir bulan Agustus ini, agar semua perusahaan besar swasta (PBS) yang ada didaerah ini segera menyetorkan sumbangan untuk perbaikan jalan Muhammad Hatta atau jalan lingkar selatan yang saat ini rusak parah, tidak dapat dilalui oleh angkutan berat atau CPO.
“Kami berharap perbaikan jalan lingkar selatan itu dapat rampung bulan ini juga, maka dari itu saya minta pihak perusahaan yang belum menyetorkan sumbangannya segera melakukan penyetoran untuk mendukung perbaikan jalan itu, karena tujuannya juga untuk kenyamanan pihak perusahaan agar bisa membawa material atau hasil produksinya,” kata Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor, Sabtu (20/8).
Dirinya mengingatkan, apabila sampai akhir Agustus nanti perusahaan yang tidak menyetor bantuan tersebut, maka pemerintah daerah akan menyikapinya dengan tindakan disisi pelayanan, misalnya dengan tidak akan memberikan pelayanan terhadap perusahaan yang tidak berkontribusi atas perbaikan jalan lingkar selatan.
“Apabila sampai akhir bulan Agustus ini masih ada perusahaan yang tetap tidak ada kepedulianya, maka kami juga akan laporkan ke pimpinan di atas dan kami juga akan telisik lagi perizinan mereka, apakah sudah lengkap dan bagaimana kewajibannya terhadap pemerintah, dan akan kami audit nanti kalau memang tidak ada niat baik membantu,” ujar Halikin.
Menurutnya sumbangan Rp 50 juta dinilai tidak memberatkan bagi perusahaan besar swasta, khususnya perusahaan perkebunan kelapa sawit. Apalagi selama ini perusahaan juga menikmati cukup besar dari sumber daya alam di Kabupaten Kotim ini. Dan saat ini jalan tersebut sudah mulai dilakukan pembuatan drainase, dan tanah kerukan drainase untuk meratakan jalan lingkar selatan tersebut.
“Karena dana sumbangan dari perusahaan untuk memperbaiki jalan itu belum juga terkumpul penuh maka sementara ini dilakukan pemerataan dengan mengambil material yang di kiri kanan jalan dari kerukan pembuatan drainase, Begitu dana terkumpul, yang ada ini sudah dipadatkan, tinggal di uruk kembali dengan agregat B supaya nyaman untuk dilewati,” ucap Halikin
Ia mengtakan dengan dibuatnya parit di sisi kiri dan kanan jalan lingkar selatan itu bertujuan agar jalan di bawah kewenangan pemerintah provinsi itu tidak tergenang saat hujan deras sehingga tidak cepat rusak. Berdasarkan pengecekan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, kerusakan jalan tersebut mencapai sekitar 1.825 meter. Dibutuhkan sekitar Rp4,7 miliar untuk memperbaikinya dengan material agregat B.
“Perbaikan jalan khusus angkutan berat itu seyogyanya ditangani menggunakan dana setoran dari perusahaan besar bidang perkebunan kelapa sawit, transportir dan lainnya yang telah berkomitmen membantu.
Sayangnya hingga saat ini baru ada 22 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menyetor bantuan dengan besar masing-masing Rp50 juta. Masih ada puluhan perusahaan sawit, transportir dan lainnya yang belum menyetor bantuan sehingga perbaikan jalan lingkar selatan belum terlaksana,” jelasnya.(bah).