28.1 C
Jakarta
Tuesday, September 17, 2024

Terus Bersiaga dan Waspada, Pentingnya Langkah Preventif Mencegah Karhutla di Kotim

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Menggelar Apel Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sebagai langkah penting untuk memperkuat kesiapan daerah, menghadapi bencana kebakaran yang kerap terjadi saat musim kemarau. Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain, pada Jumat, (19/7) pagi.

“Apel siaga ini merupakan bagian dari upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan karena beberapa evaluasi dari BPBD bahwa terdapat beberapa hot spot yang teridentifikasi akan meluas,” kata AKBP Resky Maulana Zulkarnain, saat membacakan sambutan Bupati Kotim Halikinnor.

Apel siaga tersebut dilaksanakan di Halaman Kantor BPBD Kotim dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kotim, Irawati. Kegiatan ini meliputi pengecekan peralatan pemadam kebakaran dan simulasi penanganan kebakaran di lokasi terpisah di Km 7 Jalan Jenderal Sudirman. Dalam sambutan itu Bupati juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan yang telah berdampak negatif secara signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Baca Juga :  Gubernur Serahkan 560 Paket Sembako untuk Korban Banjir di Kotim

“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan beberapa dampak negatif yang luar biasa, seperti kerusakan ekologis, penurunan keanekaragaman hayati, perubahan iklim serta menimbulkan asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan aktivitas transportasi darat, laut, dan udara,” ujarnya.

Bupati juga menyoroti dampak buruk dari kebakaran yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Terlebih lagi, Karhutla yang cukup parah terjadi di tahun lalu. Sehingga pencegahan harus bisa dilakukan agar kejadian yang sama tidak terulang.

“Bahkan pada tahun 2015, 2019 dan 2023 yang lalu, kita pernah merasakan dampak yang sangat buruk dari kebakaran hutan dan lahan.” jelasnya.

Menyikapi situasi tersebut, ia mengajak seluruh pihak untuk terus bersiaga dan waspada serta melakukan upaya preventif sedini mungkin guna mengurangi kemungkinan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotim.

“Dengan ditetapkannya status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, kita perlu menggerakkan seluruh sumber daya dan kemampuan untuk pencegahan dan penanganan Karhutla,” tandas Bupati.

Baca Juga :  Tingginya Angka Stunting di Kotim Diakibatkan Data Ganda

Ia menegaskan pentingnya langkah preventif dalam mencegah kebakaran. Dengan langkah itu, Karhutla di Kotim bisa diminimalisir. Hal itu tentunya membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak termasuk masyarakat

“Karena lebih baik kita mencegah daripada nanti meluas dan ini harus mendapat dukungan dari masyarakat terkait pemahaman atau kesadaran untuk tidak membakar lahan.”

Berdasarkan prakiraan BMKG, Kotim memasuki musim kemarau yang diperkirakan mencapai puncaknya pada bulan Agustus-September 2024. Meskipun kemarau diprediksi lembab, kondisi cuaca yang meningkat tetap menjadi perhatian serius.

Kepala BPBD Kotim, Multazam, menekankan bahwa kegiatan apel siaga ini adalah tonggak utama bagi daerah ini dalam menangani ancaman kebakaran hutan dan lahan. Dia juga menyampaikan harapannya,

“Semoga tahun 2024 ini seluruh pihak bisa diakomodir dan bisa berkolaborasi untuk menanggulangi karhutla.” tandasnya.(sli/kpg)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Menggelar Apel Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sebagai langkah penting untuk memperkuat kesiapan daerah, menghadapi bencana kebakaran yang kerap terjadi saat musim kemarau. Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain, pada Jumat, (19/7) pagi.

“Apel siaga ini merupakan bagian dari upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan karena beberapa evaluasi dari BPBD bahwa terdapat beberapa hot spot yang teridentifikasi akan meluas,” kata AKBP Resky Maulana Zulkarnain, saat membacakan sambutan Bupati Kotim Halikinnor.

Apel siaga tersebut dilaksanakan di Halaman Kantor BPBD Kotim dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kotim, Irawati. Kegiatan ini meliputi pengecekan peralatan pemadam kebakaran dan simulasi penanganan kebakaran di lokasi terpisah di Km 7 Jalan Jenderal Sudirman. Dalam sambutan itu Bupati juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan yang telah berdampak negatif secara signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Baca Juga :  Gubernur Serahkan 560 Paket Sembako untuk Korban Banjir di Kotim

“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan beberapa dampak negatif yang luar biasa, seperti kerusakan ekologis, penurunan keanekaragaman hayati, perubahan iklim serta menimbulkan asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan aktivitas transportasi darat, laut, dan udara,” ujarnya.

Bupati juga menyoroti dampak buruk dari kebakaran yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Terlebih lagi, Karhutla yang cukup parah terjadi di tahun lalu. Sehingga pencegahan harus bisa dilakukan agar kejadian yang sama tidak terulang.

“Bahkan pada tahun 2015, 2019 dan 2023 yang lalu, kita pernah merasakan dampak yang sangat buruk dari kebakaran hutan dan lahan.” jelasnya.

Menyikapi situasi tersebut, ia mengajak seluruh pihak untuk terus bersiaga dan waspada serta melakukan upaya preventif sedini mungkin guna mengurangi kemungkinan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotim.

“Dengan ditetapkannya status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, kita perlu menggerakkan seluruh sumber daya dan kemampuan untuk pencegahan dan penanganan Karhutla,” tandas Bupati.

Baca Juga :  Tingginya Angka Stunting di Kotim Diakibatkan Data Ganda

Ia menegaskan pentingnya langkah preventif dalam mencegah kebakaran. Dengan langkah itu, Karhutla di Kotim bisa diminimalisir. Hal itu tentunya membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak termasuk masyarakat

“Karena lebih baik kita mencegah daripada nanti meluas dan ini harus mendapat dukungan dari masyarakat terkait pemahaman atau kesadaran untuk tidak membakar lahan.”

Berdasarkan prakiraan BMKG, Kotim memasuki musim kemarau yang diperkirakan mencapai puncaknya pada bulan Agustus-September 2024. Meskipun kemarau diprediksi lembab, kondisi cuaca yang meningkat tetap menjadi perhatian serius.

Kepala BPBD Kotim, Multazam, menekankan bahwa kegiatan apel siaga ini adalah tonggak utama bagi daerah ini dalam menangani ancaman kebakaran hutan dan lahan. Dia juga menyampaikan harapannya,

“Semoga tahun 2024 ini seluruh pihak bisa diakomodir dan bisa berkolaborasi untuk menanggulangi karhutla.” tandasnya.(sli/kpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru