25.1 C
Jakarta
Thursday, November 20, 2025

Pertama Kali Ikut Pesparani! Selain Dukungan Moral, Pemkab Kotim Juga Memberikan Dukungan Anggaran

SAMPIT, PROKALTENG.CO — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk pertama kalinya mengirim kontingen pada Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.

Keikutsertaan perdana ini ditandai dengan pelepasan peserta oleh Bupati Kotim, Halikinnor, pada Rabu (19/11).

Dalam kesempatan itu, Bupati Kotim, Halikinnor, menegaskan bahwa keikutsertaan perdana ini bukan sekadar menghadirkan peserta untuk tampil di panggung provinsi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah membangun fondasi kuat dalam pembinaan seni gerejani.

Ia menjelaskan bahwa banyak daerah telah lama melakukan pembinaan Pesparani, sementara Kotim baru memulainya, sehingga keberangkatan perdana ini perlu dimaknai sebagai langkah maju.

“Ini pertama kalinya Kotim ikut Pesparani sejak kegiatan ini diselenggarakan. Kita bersyukur bisa berpartisipasi,” ujarnya.

Lebih jauh, Halikinnor menerangkan bahwa Pesparani bukan hanya kompetisi bernuansa gerejani, tetapi juga wadah memperlihatkan bagaimana keberagaman dapat bergerak bersama dalam suasana kebersamaan.

Baca Juga :  Rasanya Sangat Enak, Bupati Sebut Durian Balck Thorn Jadi Salah Satu Keunggulan Kotim

Ia menilai kegiatan ini sangat relevan bagi masyarakat Kotim yang terdiri dari berbagai suku dan agama, sehingga kehadiran kontingen Kotim menjadi simbol bahwa daerah ini turut mendukung ruang-ruang ekspresi yang mengedepankan harmoni.

Electronic money exchangers listing

“Indonesia terdiri dari berbagai suku dan agama, tetapi tetap satu dalam Bhineka Tunggal Ika. Pesparani adalah salah satu wadah menjaga kebersamaan itu,” kata Halikinnor.

Ia juga menekankan pentingnya kesiapan dan kedisiplinan para peserta. Halikinnor menjelaskan bahwa selama ajang berlangsung, peserta tidak hanya dituntut tampil baik, tetapi juga menjaga kondisi agar tetap prima, terutama karena kategori lomba bernuansa vokal sangat dipengaruhi kesehatan fisik dan suara.

Ia meminta seluruh peserta memanfaatkan waktu latihan dengan efektif serta menghindari aktivitas yang dapat mengganggu konsentrasi dan stamina.

“Gunakan waktu sebaik mungkin untuk berlatih. Jangan banyak berjalan-jalan. Jaga kondisi fisik dan suara supaya bisa tampil maksimal. Tampil saja tanpa beban,” pesannya.

Baca Juga :  Istimewa dan Unik! Pawai Obor Ajang Kreativitas,Juga Pembinaan Karakter Masyarakat yang Religius

Meski Pesparani sarat nilai kebersamaan dan penguatan iman, Halikinnor menilai hasil lomba tetap menjadi indikator penting bagi pemerintah daerah untuk mengukur sejauh mana pembinaan seni gerejani telah berjalan.

Ia menyampaikan bahwa ajang ini dapat menjadi referensi perencanaan program pembinaan di tahun-tahun berikutnya, terutama jika para peserta mampu meraih prestasi.

“Kalau kita mampu meraih juara, itu tanda pembinaan di Kotim berjalan baik,” tegasnya.

Selain dukungan moral, Pemkab Kotim juga memberikan dukungan anggaran bagi kontingen. Halikinnor menjelaskan bahwa meski pemerintah daerah tengah melakukan efi siensi, kegiatan Pesparani tetap menjadi salah satu program prioritas yang patut mendapat dukungan penuh, terutama karena ini adalah partisipasi perdana Kotim.

“Walaupun ada efisiensi, dukungan untuk Pesparani tetap kami berikan. Semoga tahun-tahun berikutnya bisa ditingkatkan,” ujarnya. (sli/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk pertama kalinya mengirim kontingen pada Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.

Keikutsertaan perdana ini ditandai dengan pelepasan peserta oleh Bupati Kotim, Halikinnor, pada Rabu (19/11).

Dalam kesempatan itu, Bupati Kotim, Halikinnor, menegaskan bahwa keikutsertaan perdana ini bukan sekadar menghadirkan peserta untuk tampil di panggung provinsi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah membangun fondasi kuat dalam pembinaan seni gerejani.

Electronic money exchangers listing

Ia menjelaskan bahwa banyak daerah telah lama melakukan pembinaan Pesparani, sementara Kotim baru memulainya, sehingga keberangkatan perdana ini perlu dimaknai sebagai langkah maju.

“Ini pertama kalinya Kotim ikut Pesparani sejak kegiatan ini diselenggarakan. Kita bersyukur bisa berpartisipasi,” ujarnya.

Lebih jauh, Halikinnor menerangkan bahwa Pesparani bukan hanya kompetisi bernuansa gerejani, tetapi juga wadah memperlihatkan bagaimana keberagaman dapat bergerak bersama dalam suasana kebersamaan.

Baca Juga :  Rasanya Sangat Enak, Bupati Sebut Durian Balck Thorn Jadi Salah Satu Keunggulan Kotim

Ia menilai kegiatan ini sangat relevan bagi masyarakat Kotim yang terdiri dari berbagai suku dan agama, sehingga kehadiran kontingen Kotim menjadi simbol bahwa daerah ini turut mendukung ruang-ruang ekspresi yang mengedepankan harmoni.

“Indonesia terdiri dari berbagai suku dan agama, tetapi tetap satu dalam Bhineka Tunggal Ika. Pesparani adalah salah satu wadah menjaga kebersamaan itu,” kata Halikinnor.

Ia juga menekankan pentingnya kesiapan dan kedisiplinan para peserta. Halikinnor menjelaskan bahwa selama ajang berlangsung, peserta tidak hanya dituntut tampil baik, tetapi juga menjaga kondisi agar tetap prima, terutama karena kategori lomba bernuansa vokal sangat dipengaruhi kesehatan fisik dan suara.

Ia meminta seluruh peserta memanfaatkan waktu latihan dengan efektif serta menghindari aktivitas yang dapat mengganggu konsentrasi dan stamina.

“Gunakan waktu sebaik mungkin untuk berlatih. Jangan banyak berjalan-jalan. Jaga kondisi fisik dan suara supaya bisa tampil maksimal. Tampil saja tanpa beban,” pesannya.

Baca Juga :  Istimewa dan Unik! Pawai Obor Ajang Kreativitas,Juga Pembinaan Karakter Masyarakat yang Religius

Meski Pesparani sarat nilai kebersamaan dan penguatan iman, Halikinnor menilai hasil lomba tetap menjadi indikator penting bagi pemerintah daerah untuk mengukur sejauh mana pembinaan seni gerejani telah berjalan.

Ia menyampaikan bahwa ajang ini dapat menjadi referensi perencanaan program pembinaan di tahun-tahun berikutnya, terutama jika para peserta mampu meraih prestasi.

“Kalau kita mampu meraih juara, itu tanda pembinaan di Kotim berjalan baik,” tegasnya.

Selain dukungan moral, Pemkab Kotim juga memberikan dukungan anggaran bagi kontingen. Halikinnor menjelaskan bahwa meski pemerintah daerah tengah melakukan efi siensi, kegiatan Pesparani tetap menjadi salah satu program prioritas yang patut mendapat dukungan penuh, terutama karena ini adalah partisipasi perdana Kotim.

“Walaupun ada efisiensi, dukungan untuk Pesparani tetap kami berikan. Semoga tahun-tahun berikutnya bisa ditingkatkan,” ujarnya. (sli/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru