30.2 C
Jakarta
Thursday, November 20, 2025

Data yang Valid Bisa Mengidentifikasi Tantangan dan Merumuskan Kebijakan yang Tepat Sasaran

SAMPIT, PROKALTENG.CO — Kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) penginputan aksi konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Selasa (18/11), diharapkan menjadi momentum peningkatan kualitas data pembangunan. Hal ini ditegaskan oleh Pj Sekda Kotim, Umar Kaderi, dalam sambutannya.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah pusat mewajibkan setiap daerah melaporkan 31 indikator layanan stunting melalui Web Bina Bangda sebagai dasar pemetaan kondisi daerah.

“Ini bukan sekadar formalitas laporan, tetapi instrumen untuk mengukur kemajuan program yang sedang kita jalankan,” ujarnya.

Selain aksi utama, daerah juga harus melengkapi aksi pendukung seperti dukungan regulasi dan publikasi. Umar menyebut keduanya penting agar program stunting berjalan berkesinambungan.

“Penguatan regulasi dan publikasi adalah bagian dari memastikan program ini dikenal dan dipahami semua pihak,” katanya.

Baca Juga :  Kemitraan Pemkab Kotim dengan Pihak PBS untuk Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Perkebunan

Ia menggarisbawahi bahwa data yang akurat akan memperkuat pengambilan kebijakan pemerintah daerah.

“Dengan data yang valid, kita bisa mengidentifi kasi tantangan dan merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran,” tegasnya.

Electronic money exchangers listing

Umar juga menekankan perlunya sinergi lintas sektor. Ia berharap kegiatan tersebut memberikan wawasan baru dan meningkatkan kemampuan peserta dalam mengelola data dengan baik sesuai standar pusat

“Semua pihak terlibat. Mulai Bapperida, Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, kecamatan, puskesmas, PLKB, hingga masyarakat. Sinergi ini wajib dijaga,” katanya. (mif/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO — Kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) penginputan aksi konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Selasa (18/11), diharapkan menjadi momentum peningkatan kualitas data pembangunan. Hal ini ditegaskan oleh Pj Sekda Kotim, Umar Kaderi, dalam sambutannya.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah pusat mewajibkan setiap daerah melaporkan 31 indikator layanan stunting melalui Web Bina Bangda sebagai dasar pemetaan kondisi daerah.

“Ini bukan sekadar formalitas laporan, tetapi instrumen untuk mengukur kemajuan program yang sedang kita jalankan,” ujarnya.

Electronic money exchangers listing

Selain aksi utama, daerah juga harus melengkapi aksi pendukung seperti dukungan regulasi dan publikasi. Umar menyebut keduanya penting agar program stunting berjalan berkesinambungan.

“Penguatan regulasi dan publikasi adalah bagian dari memastikan program ini dikenal dan dipahami semua pihak,” katanya.

Baca Juga :  Kemitraan Pemkab Kotim dengan Pihak PBS untuk Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Perkebunan

Ia menggarisbawahi bahwa data yang akurat akan memperkuat pengambilan kebijakan pemerintah daerah.

“Dengan data yang valid, kita bisa mengidentifi kasi tantangan dan merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran,” tegasnya.

Umar juga menekankan perlunya sinergi lintas sektor. Ia berharap kegiatan tersebut memberikan wawasan baru dan meningkatkan kemampuan peserta dalam mengelola data dengan baik sesuai standar pusat

“Semua pihak terlibat. Mulai Bapperida, Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, kecamatan, puskesmas, PLKB, hingga masyarakat. Sinergi ini wajib dijaga,” katanya. (mif/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru