27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Titik Api Marak Terdeteksi di Wilayah Selatan

Selama Oktober, Sebanyak 2.674 Titik Panas Terdeteksi di Kotim

SAMPIT, PROKALTENG.COโ€“ Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih terjadi hingga sekarang. Selama berbulan-bulan masalah tersebut tidak kunjung usai. Penyebabnya tidak lain adalah cuaca panas yang melanda Kotim sejak beberapa bulan terakhir.

Beberapa wilayah di Kotim bahkan menjadi sorotan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim. Misalnya saja di wilayah selatan. Wilayah tersebut menjadi sorotan akibat titik api yang marak terdeteksi di wilayah tersebut.

โ€œKalau kita lihat trend September dan Oktober, wilayah Teluk Sampit itu luar biasa. Kalau kita lihat dari visual satgas udara saat waterbombing, tiga kecamatan paling bawah banyak sekali titik apinya,โ€ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim, Multazam, belum lama ini.

Baca Juga :  3.200 Tekon di Kotim Mulai Diseleksi

Dirinya mengatakan, tiga kecamatan yang terdeteksi memiliki banyak titik api adalah Kecamatan Pualu Hanaut, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk Sampit. Berdasarkan pantauan, titik api di tiga kecamatan tersebut tidak ada yang mempunyai intensitas kecil. Jaraknyapun cukup jauh. Tim harus menempuh jarak delapan kilometer dengan berjalan kali untuk menuju titik api.

โ€œTitik apinya tidak ada yang kecil. Semuanya cukup besar. Jangkauannyapun lumayan jauh. Jalan kaki sekitar tujuh hingga delapan kilometer untuk menuju lokasi,โ€ungkap Multazam.

Dirinya melanjutkan, pemadaman di wilayah Kecamatan Teluk Sampit terkendala dengan pasokan air di lapangan. Tim yang bertugas kerap kali kesulitan mendapatkan air jika air sedang dalam kondisi surut. Sebaliknya, jika pasang hal itulah yang menjadi kesempatan bagi tim yang bertugas untuk memadamkan nyala api.

Baca Juga :  Terdeteksi, Titik Panas Sudah Jauh Melampaui Tahun Lalu

โ€œDi Teluk Sampit, kita bergantung pada pasang surut air. Kalau pasang, kita sangat bersyukur karena akses air melimpah. Jika surut, itulah yang menjadi kendala kita,โ€tutur Multazam.

Lebih jauh lagi dirinya memaparkan ada sebanyak 2.674 titik panas yang terdeteksi di Kotim selama bulan Oktober.  Data tersebut sudah termasuk titik panas di tiga lokasi terbesar yaitu Kecamatan Teluk Sampit dengan jumlah 423 titik panas, Kecamatan Pulau Hanaut dengan jumlah 326 titik panas, serta Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan 191 titik panas.(sli/kpg/ind)

 

SAMPIT, PROKALTENG.COโ€“ Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih terjadi hingga sekarang. Selama berbulan-bulan masalah tersebut tidak kunjung usai. Penyebabnya tidak lain adalah cuaca panas yang melanda Kotim sejak beberapa bulan terakhir.

Beberapa wilayah di Kotim bahkan menjadi sorotan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim. Misalnya saja di wilayah selatan. Wilayah tersebut menjadi sorotan akibat titik api yang marak terdeteksi di wilayah tersebut.

โ€œKalau kita lihat trend September dan Oktober, wilayah Teluk Sampit itu luar biasa. Kalau kita lihat dari visual satgas udara saat waterbombing, tiga kecamatan paling bawah banyak sekali titik apinya,โ€ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim, Multazam, belum lama ini.

Baca Juga :  3.200 Tekon di Kotim Mulai Diseleksi

Dirinya mengatakan, tiga kecamatan yang terdeteksi memiliki banyak titik api adalah Kecamatan Pualu Hanaut, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk Sampit. Berdasarkan pantauan, titik api di tiga kecamatan tersebut tidak ada yang mempunyai intensitas kecil. Jaraknyapun cukup jauh. Tim harus menempuh jarak delapan kilometer dengan berjalan kali untuk menuju titik api.

โ€œTitik apinya tidak ada yang kecil. Semuanya cukup besar. Jangkauannyapun lumayan jauh. Jalan kaki sekitar tujuh hingga delapan kilometer untuk menuju lokasi,โ€ungkap Multazam.

Dirinya melanjutkan, pemadaman di wilayah Kecamatan Teluk Sampit terkendala dengan pasokan air di lapangan. Tim yang bertugas kerap kali kesulitan mendapatkan air jika air sedang dalam kondisi surut. Sebaliknya, jika pasang hal itulah yang menjadi kesempatan bagi tim yang bertugas untuk memadamkan nyala api.

Baca Juga :  Terdeteksi, Titik Panas Sudah Jauh Melampaui Tahun Lalu

โ€œDi Teluk Sampit, kita bergantung pada pasang surut air. Kalau pasang, kita sangat bersyukur karena akses air melimpah. Jika surut, itulah yang menjadi kendala kita,โ€tutur Multazam.

Lebih jauh lagi dirinya memaparkan ada sebanyak 2.674 titik panas yang terdeteksi di Kotim selama bulan Oktober.  Data tersebut sudah termasuk titik panas di tiga lokasi terbesar yaitu Kecamatan Teluk Sampit dengan jumlah 423 titik panas, Kecamatan Pulau Hanaut dengan jumlah 326 titik panas, serta Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan 191 titik panas.(sli/kpg/ind)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru