32.1 C
Jakarta
Thursday, May 2, 2024

Penyuluhan Kesehatan di Lapas Sampit Difokuskan Pada PBHS, Pemeriksaan dan Pengobatan Massal

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke 60 tahun 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Lapas Sampit, Meldy Putera, didampingi Ka.KPL. Erikjon Sitohang, Ka.Subbag Tata Usaha Edi Hartono, dan Kaur Umum Sustetiana, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim dihadiri oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Noorliyana, beserta tim.

“Kami Dinkes Kabupaten Kotim bekerjasama dengan Lapas Sampit melakukan  penyuluhan kesehatan terhadap WBP dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke 60 tahun 2024,” ujar  Kepala Dinkes Kabupaten Kotim Umar Kaderi melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Noorliyana, Rabu (17/4).

Dirinya juga mengatakan, kesehatan merupakan hal yang sangat vital bagi setiap masyarakat, tak terkecuali dari warga binaan pemasyarakatan. Bahkan, warga binaan dinilai lebih rentan terpapar penyakit di kondisi lingkungan yang serba terbatas, sehingga perlu untuk menjaga kesehatan selama menjalani pembinaan.

Baca Juga :  Targetkan Seluruh Puskesmas Terakreditasi, Agar Pelayanan Kesehatan Merata Hingga ke Pelosok

“Penyuluhan ini kami fokuskan pada pola hidup bersih dan sehat (PBHS) serta pemeriksaan dan pengobatan massal kepada pegawai dan warga binaan Lapas Kelas IIB Sampit,” sampai Noorliyana.

Menurutnya Indikator yang perlu diperhatikan dalam menerapkan PBHS selain menjaga kebersihan sanitasi dan lingkungan adalah rutin berolahraga atau beraktivitas fisik, menghindari merokok terutama di ruangan tertutup, menggunakan air bersih, memilah sampah organik dan non organik.

“Melalui penyuluhan ini diharapkan warga binaan bisa lebih memahami dan menjaga kesehatannya dengan menerapkan PBHS, supaya terhindar dari penyakit,” ucap Noorliyana.

Selain itu kegiatan penyuluhan PBHS juga diisi dengan penyuluhan tentang efek yang ditimbulkan bagi pengguna narkoba, Karena  penggunaan narkoba sangat berbahaya bagi tubuh dan kesehatan serta pengguna narkoba berisiko sering mengalami lupa atau bahkan hilang ingatan sebab narkoba membuat otak beraktivitas lebih cepat dari fungsi yang seharusnya. Hal tersebut pula dapat membuat pengguna narkoba mengalami stres hingga kegilaan.

Baca Juga :  MTQH, Mencerminkan Islam yang Rahmatan Lil 'Alamin

“Orang yang menggunakan Narkotika itu efeknya sangat berbahaya bagi tubuh, salah satunya yaitu Jadi sering lupa atau hilang ingatan, karena narkoba dapat meningkatkan aktifitas otak lebih cepat dari fungsi otak yang seharusnya sehingga hal tersebut dapat menyebabkan stres bahkan Gila,” ujarnya.

Sementara Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Meldy Putera menyampaikan terima kasih kepada Dinkes Kotim dan tenaga kesehatan yang turut mensukseskan kegiatan tersebut dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada warga binaan yang diharapkan memberikan dampak positif dengan meningkatnya kualitas kesehatan di lingkungan Lapas Sampit. (bah/kpg).

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke 60 tahun 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Lapas Sampit, Meldy Putera, didampingi Ka.KPL. Erikjon Sitohang, Ka.Subbag Tata Usaha Edi Hartono, dan Kaur Umum Sustetiana, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim dihadiri oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Noorliyana, beserta tim.

“Kami Dinkes Kabupaten Kotim bekerjasama dengan Lapas Sampit melakukan  penyuluhan kesehatan terhadap WBP dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke 60 tahun 2024,” ujar  Kepala Dinkes Kabupaten Kotim Umar Kaderi melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Noorliyana, Rabu (17/4).

Dirinya juga mengatakan, kesehatan merupakan hal yang sangat vital bagi setiap masyarakat, tak terkecuali dari warga binaan pemasyarakatan. Bahkan, warga binaan dinilai lebih rentan terpapar penyakit di kondisi lingkungan yang serba terbatas, sehingga perlu untuk menjaga kesehatan selama menjalani pembinaan.

Baca Juga :  Targetkan Seluruh Puskesmas Terakreditasi, Agar Pelayanan Kesehatan Merata Hingga ke Pelosok

“Penyuluhan ini kami fokuskan pada pola hidup bersih dan sehat (PBHS) serta pemeriksaan dan pengobatan massal kepada pegawai dan warga binaan Lapas Kelas IIB Sampit,” sampai Noorliyana.

Menurutnya Indikator yang perlu diperhatikan dalam menerapkan PBHS selain menjaga kebersihan sanitasi dan lingkungan adalah rutin berolahraga atau beraktivitas fisik, menghindari merokok terutama di ruangan tertutup, menggunakan air bersih, memilah sampah organik dan non organik.

“Melalui penyuluhan ini diharapkan warga binaan bisa lebih memahami dan menjaga kesehatannya dengan menerapkan PBHS, supaya terhindar dari penyakit,” ucap Noorliyana.

Selain itu kegiatan penyuluhan PBHS juga diisi dengan penyuluhan tentang efek yang ditimbulkan bagi pengguna narkoba, Karena  penggunaan narkoba sangat berbahaya bagi tubuh dan kesehatan serta pengguna narkoba berisiko sering mengalami lupa atau bahkan hilang ingatan sebab narkoba membuat otak beraktivitas lebih cepat dari fungsi yang seharusnya. Hal tersebut pula dapat membuat pengguna narkoba mengalami stres hingga kegilaan.

Baca Juga :  MTQH, Mencerminkan Islam yang Rahmatan Lil 'Alamin

“Orang yang menggunakan Narkotika itu efeknya sangat berbahaya bagi tubuh, salah satunya yaitu Jadi sering lupa atau hilang ingatan, karena narkoba dapat meningkatkan aktifitas otak lebih cepat dari fungsi otak yang seharusnya sehingga hal tersebut dapat menyebabkan stres bahkan Gila,” ujarnya.

Sementara Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Meldy Putera menyampaikan terima kasih kepada Dinkes Kotim dan tenaga kesehatan yang turut mensukseskan kegiatan tersebut dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada warga binaan yang diharapkan memberikan dampak positif dengan meningkatnya kualitas kesehatan di lingkungan Lapas Sampit. (bah/kpg).

Terpopuler

Artikel Terbaru