26.1 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Bupati Prihatin Lunturnya Penggunaan Bahasa Daerah

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meminta masyarakat khususnya kalangan muda, agar jangan meninggalkan budaya dan kearifan lokal. Kalau terjadi, kondisi itu memperihatinkan terhadap kelestarian adat istiadat daerah ini.

“Saya menginginkan masyarakat terus menggunakan bahasa asli Sampit dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu dilakukan agar bahasa asli Ibu Kota Kabupaten yang bermotto Habaring Hurung ini tidak luntur tergerus akan kemajuan jaman,” kata Halikin, Rabu (18/1).

Menurutnya sekarang ini penggunaan bahasa Sampit sudah jarang didengar. Apalagi anak-anak muda saat ini, bahkan mereka banyak yang tidak bisa membahasakannya. Hal ini sangat prihatin melihat bahasa Sampit yang kini mulai ditinggalkan. Banyak orang tua bangga melihat anaknya pandai berbicara bahasa asing, namun lupa mengajarkan untuk berbahasa daerahnya sendiri.

Baca Juga :  Beli Produk yang di Olah Oleh UMKM Lokal untuk Parsel Lebaran

“Saya sangat prihatin atas lunturnya bahasa daerah kita. Kemodernan zaman dinilai membuat generasi muda lebih bangga menggunakan bahasa asing dibandingkan bahasa daerahnya sendiri, makanya saya minta kepada masyarakat agar bisa melestarikannya,” ujar Halikin.

“Harusnya kita bangga akan bahasa sampit dan bahasa itu menjadi kebanggaan masyarakat di daerah ini. Kalau bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi,” tutupnya. (bah/ans)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meminta masyarakat khususnya kalangan muda, agar jangan meninggalkan budaya dan kearifan lokal. Kalau terjadi, kondisi itu memperihatinkan terhadap kelestarian adat istiadat daerah ini.

“Saya menginginkan masyarakat terus menggunakan bahasa asli Sampit dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu dilakukan agar bahasa asli Ibu Kota Kabupaten yang bermotto Habaring Hurung ini tidak luntur tergerus akan kemajuan jaman,” kata Halikin, Rabu (18/1).

Menurutnya sekarang ini penggunaan bahasa Sampit sudah jarang didengar. Apalagi anak-anak muda saat ini, bahkan mereka banyak yang tidak bisa membahasakannya. Hal ini sangat prihatin melihat bahasa Sampit yang kini mulai ditinggalkan. Banyak orang tua bangga melihat anaknya pandai berbicara bahasa asing, namun lupa mengajarkan untuk berbahasa daerahnya sendiri.

Baca Juga :  Beli Produk yang di Olah Oleh UMKM Lokal untuk Parsel Lebaran

“Saya sangat prihatin atas lunturnya bahasa daerah kita. Kemodernan zaman dinilai membuat generasi muda lebih bangga menggunakan bahasa asing dibandingkan bahasa daerahnya sendiri, makanya saya minta kepada masyarakat agar bisa melestarikannya,” ujar Halikin.

“Harusnya kita bangga akan bahasa sampit dan bahasa itu menjadi kebanggaan masyarakat di daerah ini. Kalau bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi,” tutupnya. (bah/ans)

Terpopuler

Artikel Terbaru