SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor. Menargetkan seluruh desa agar bisa mengaktifkan situs web desa tahun depan. Hal itu sebagai wujud transparansi penggunaan dana desa dan program yang dijalankan oleh pemerintahan desa.
“Dinas terkait dan camat saya minta untuk membantu desa lain yang belum ada situs webnya. Saya ingin tahun 2024 semua desa sudah mengaktifkan situs web,”ujar Halikin, Kamis (14/12).
Dirinya menuturkan, sejauh ini Kabupaten Kotim merupakan salah satu wilayah di Kalteng yang lebih awal menerapkan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) secara online. Hal itu didapat berdasarkan laporan evaluasi pengelolaan keuangan desa. “Di Kalteng kita salah satu yang pertama menerapkan Siskeudes Online. Jadi harus kita tingkatkan lagi,” ucap Halikin.
Selain itu, penerapan Sistem Pengawasan Keuangan Desa (Siswaskeudes) secara daring juga telah dilakukan di beberapa desa. Saat ini sudah ada 120 desa yang telah mengaktifkan situs web desa sebagai bentuk transparasi pemerintahan desa. “Kita sudah ada 120 desa yang mengaktifkan web desa. Artinya tinggal 48 desa lagi yang belum. Mohon ini segera dilakukan pengaktifan,”kata Halikin.
Menurutnya Pengaktifan web desa ini dianggap penting dan bermanfaat bagi pemerintah desa dan masyarakat desa. Diharapkan dengan transparansi tersebut, kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan desa dapat meningkat. (sli/kpg/ind)
SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor. Menargetkan seluruh desa agar bisa mengaktifkan situs web desa tahun depan. Hal itu sebagai wujud transparansi penggunaan dana desa dan program yang dijalankan oleh pemerintahan desa.
“Dinas terkait dan camat saya minta untuk membantu desa lain yang belum ada situs webnya. Saya ingin tahun 2024 semua desa sudah mengaktifkan situs web,”ujar Halikin, Kamis (14/12).
Dirinya menuturkan, sejauh ini Kabupaten Kotim merupakan salah satu wilayah di Kalteng yang lebih awal menerapkan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) secara online. Hal itu didapat berdasarkan laporan evaluasi pengelolaan keuangan desa. “Di Kalteng kita salah satu yang pertama menerapkan Siskeudes Online. Jadi harus kita tingkatkan lagi,” ucap Halikin.
Selain itu, penerapan Sistem Pengawasan Keuangan Desa (Siswaskeudes) secara daring juga telah dilakukan di beberapa desa. Saat ini sudah ada 120 desa yang telah mengaktifkan situs web desa sebagai bentuk transparasi pemerintahan desa. “Kita sudah ada 120 desa yang mengaktifkan web desa. Artinya tinggal 48 desa lagi yang belum. Mohon ini segera dilakukan pengaktifan,”kata Halikin.
Menurutnya Pengaktifan web desa ini dianggap penting dan bermanfaat bagi pemerintah desa dan masyarakat desa. Diharapkan dengan transparansi tersebut, kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan desa dapat meningkat. (sli/kpg/ind)
