Site icon Prokalteng

Pengemis yang Diamankan Pemain Lama yang Sudah Beberapa Kali Terjaring

Tiga orang pengemis jalanan saat terjaring razia tim gabungan Satpol PP dan Dinas Sosial, Sabtu (16/3). (FOTO : SATPOL PP UNTUK KPG)

SAMPIT,PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Melalui tim gabungan dari Dinas Sosial bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengelar razia terhadap pengemis jalanan yang berkedok menjadi badut, manusia perak maupun lainnya yang biasanya ada di setiap lampu merah.

Razia dilakukan di sejumlah titik yang dianggap menjadi tempat mangkal gepeng di dalam kota Sampit, seperti di perempatan lampu merah Jalan MT Haryono, Lampu Merah HM Arsyad – Pelita dan lampu merah Jalan Tjilik Riwut dekat stadion 29 November Sampit.

“Kita melakukan razia, terhadap pengemis jalanan yang berkedok menjadi badut, manusia perak dan lansia, dan ada tiga orang yang terjaring dalam razia sore ini,” Kepala Satpol PP Kotim, Muhammad Fuad Sidiq, Sabtu (16/3) sore.

Dirinya menegaskan mereka yang terjaring merupakan para pemain lama yang sudah beberapa kali dijaring, Sebagai efek jera agar para gepeng ini tidak lagi melakukan aktivitasnya, akan dilakukan pembinaan dengan membawa mereka ke rumah singgah milik Dinas Sosial yang baru diresmikan.

“Mereka yang terjaring berasal dari berbagai daerah, seperti pengemis tua dari Lumajang, manusia perak dari Jawa Timur, dan badut dari Banjarmasin. Mereka diamankan dan didata serta diberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi,” tegas Fuad.

Ia juga mengatakan, Selama bulan ramadan, razia penertiban penyakit masyarakat ini akan rutin pihaknya lakukan, hal itu merupakan upaya untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban di bulan suci ramadhan ini. Dirinya juga mengajak untuk menekan aksi gepeng, anjal dan juga pengamen, karena bukan hanya peran pemerintah saja, tetapi juga kepedulian masyarakat penting membantu mencegahnya

“Kami juga mengajak kepedulian masyarakat untuk membantu mencegah dan menekan aksi gepeng, anjal dan juga pengamen seperti tidak memberikan sumbangan kepada mereka, dan kalau mau mengasih, lebih baik langsung ke panti asuhan atau yayasan yang resmi,”tutupnya.(bah/kpg)

 

Exit mobile version