SAMPIT, PROKALTENG.CO– Hingga saat ini bencana banjir masih terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), beberapa hari lalu sebagian desa sempat menyurut, kini kembali naik sehingga jumlah desa terdampak banjir kembali bertambah dari 20 menjadi 24 desa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim Rihel, mengatakan 24 desa yang dilanda banjir tersebut tersebar di enam kecamatan yang didominasi di wilayah utara. Desa-desa itu memang sering dilanda banjir karena letaknya cukup rendah dan dekat sungai, bahkan ada desa yang sudah tiga kali dilanda banjir dalam tahun ini.
“Berdasarkan laporan yang kami terima pada Sabtu tanggal 15 Oktober 2022 pukul 19.30 WIB, ada 24 desa yang dilanda banjir. Kami terus melakukan pemantauan akan perkembangannya dari waktu ke waktu,” kata Rihel, Minggu (16/10).
Dirinya mengatakan, Untuk banjir di Kecamatan Mentaya Hulu ada sembilan desa yang terendam banjir yaitu Kelurahan Kuala Kuayan, desa Tangkarobah, Baampah, Kawan Batu, Tangar, Tanjung Jariangau, Bawan, Pendadurian dan Pahirangan.
Di Kecamatan Tualan Hulu banjir melanda empat desa yaitu Luwuk Sampun, Mirah, Tumbang Mujam dan Sebungsu. Banjir di Kecamatan Kota Besi melanda Desa Hanjalipan, sedangkan banjir di Kecamatan Bukit Santuai melanda Desa Tewai Hara.
“Kalau banjir di Kecamatan Parenggean hanya melanda dua wilayah yaitu Kelurahan Parenggean dan Desa Bejarau. Untuk Kecamatan Telaga Antang melanda tujuh Desa yaitu Tumbang Boloi, Tumbang Bajanei,  Mangkup, Rantau Katang, Tumbang Sangai dan Tukang Langit, Luwuk Kowan dan Rantau Tampang,” sampai Rihel.
Dirinya mengatakan, Kondisi banjir memang masih sulit diprediksi karena sangat tergantung curah hujan. Pihaknya selalu diingatkan masyarakata untuk tetap waspada, apalagi hujan masih kerap terjadi di wilayah hulu sehingga debet air semakin meningkat.
“Kami meminta dukungan seluruh Kepala desa untuk menginformasikan perkembangan kondisi banjir dari waktu ke waktu. Informasi diharapkan tidak hanya saat terjadi banjir, tetapi juga ketika kondisi banjir berangsur surut hingga kondisi benar-benar normal dan masyarakat bisa beraktivitas kembali,” harapnya.(bah)