33.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Potensi PAD Baru dari Perdagangan Karbon, Bupati Berencana Bertemu Gapki

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Potensi peluang baru bagi pendapatan daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali muncul dari sektor perkebunan. Perdagangan karbon atau yang kerap dikenal dengan carbon treding mulai dilirik. Sebab, sumber daya alam dari sektor perkebunan yang melimpah di Kabupaten Kotim menjadi alasan sektor tersebut memiliki potensi.

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor menerangkan pihaknya telah mendapatkan informasi tentang kebun sawit yang bisa dimanfaatkan untuk emisi jual karbon. Ia berencana akan bekerjasama dengan perusahaan sawit di Kotim dalam hal tersebut sebagai peluang baru bagi daerah.

“Kita membentuk perusahaan daerah untuk bisa bekerjasama dalam penjualan karbon. Saat ini kita tengah menyusun dengan konsultan,” ujarnya, belum lama ini.

Baca Juga :  Bukan Sekadar Pertandingan! Melainkan Panggung Kebanggaan, Kejujuran dan Semangat Sportivitas

Wilayah Kotim sendiri merupakan wadah yang besar bagi para pengusaha sawit. Tak heran, jika wilayah berjulukan Bumi Habaring Hurung ini menjadi kabupaten dengan kebun kelapa sawit terbesar dan terluas di Indonesia.

“Kebun sawit adalah komoditas unggulan di Kotim dengan luas tutupan sawit sebesar 566.000 hektare. Sebanyak 23 persen diantaranya adalah kebun yang dikelola swadaya oleh masyarakat,” beber Halikin.

Melihat potensi tersebut, Halikinnor berencana akan bertemu dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Kota Jakarta. Ia akan membahas rencana tersebut. Tentunya diharapkan wacana itu bisa membawa dampak yang positif bagi perkembangan daerah.

“Juni nanti saya ada pertemuan dengan Gapki di Jakarta. Kita akan buat peraturan bupati. Nanti kita akan minta perkebunan sawit berpartisipasi,” pungkasnya.(sli/kpg)

Baca Juga :  Lestarikan Adat dan Istiadat Budaya Daerah

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Potensi peluang baru bagi pendapatan daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali muncul dari sektor perkebunan. Perdagangan karbon atau yang kerap dikenal dengan carbon treding mulai dilirik. Sebab, sumber daya alam dari sektor perkebunan yang melimpah di Kabupaten Kotim menjadi alasan sektor tersebut memiliki potensi.

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor menerangkan pihaknya telah mendapatkan informasi tentang kebun sawit yang bisa dimanfaatkan untuk emisi jual karbon. Ia berencana akan bekerjasama dengan perusahaan sawit di Kotim dalam hal tersebut sebagai peluang baru bagi daerah.

“Kita membentuk perusahaan daerah untuk bisa bekerjasama dalam penjualan karbon. Saat ini kita tengah menyusun dengan konsultan,” ujarnya, belum lama ini.

Baca Juga :  Bukan Sekadar Pertandingan! Melainkan Panggung Kebanggaan, Kejujuran dan Semangat Sportivitas

Wilayah Kotim sendiri merupakan wadah yang besar bagi para pengusaha sawit. Tak heran, jika wilayah berjulukan Bumi Habaring Hurung ini menjadi kabupaten dengan kebun kelapa sawit terbesar dan terluas di Indonesia.

“Kebun sawit adalah komoditas unggulan di Kotim dengan luas tutupan sawit sebesar 566.000 hektare. Sebanyak 23 persen diantaranya adalah kebun yang dikelola swadaya oleh masyarakat,” beber Halikin.

Melihat potensi tersebut, Halikinnor berencana akan bertemu dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Kota Jakarta. Ia akan membahas rencana tersebut. Tentunya diharapkan wacana itu bisa membawa dampak yang positif bagi perkembangan daerah.

“Juni nanti saya ada pertemuan dengan Gapki di Jakarta. Kita akan buat peraturan bupati. Nanti kita akan minta perkebunan sawit berpartisipasi,” pungkasnya.(sli/kpg)

Baca Juga :  Lestarikan Adat dan Istiadat Budaya Daerah

 

Terpopuler

Artikel Terbaru