SAMPIT, PROKALTENG.CO – Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati beserta Ketua TP PKK Kabupaten Kotim Ibu Hj.Khairiah Halikinnor, Kepala Dinas Kesehatan Umar Kaderi dan Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Imam Subekti menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (PPS) yang digelar di Aula Bapperida Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (14/4).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Wakil Gubernur Provinsi Kalteng Edy Pratowo dan diikuti oleh seluruh kepala daerah se-Kalteng. Rakor ini diselenggarakan sebagai bentuk penguatan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam rangka percepatan penurunan stunting, sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Wakil Bupati Kabupaten Kotim Irawati. Menyambut baik pelaksanaan rapat koordinasi tersebut. Hal ini untuk memperkuat koordinasi antara Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat provinsi maupun Kabupaten dan Kota dan juga dapat merumuskan rencana tindak lanjut yang konkret untuk pencapaian indikator percepatan penurunan stunting serta pelaksanaan delapan aksi konvergensi secara optimal di masing-masing daerah.
“Hal yang penting adalah integrasi data, peningkatan kapasitas SDM, serta dukungan anggaran yang memadai agar intervensi penanganan stunting dapat tepat sasaran dan berkelanjutan,” kata Irawati.
Dengan adanya rakor ini, diharapkan seluruh pihak yang tergabung dalam TPPS di seluruh wilayah di Provinsi Kalteng dapat meningkatkan efektivitas kerja dan mempercepat penurunan angka stunting di daerah masing-masing. Menurutnya persoalan stunting bukan sekadar isu kesehatan, melainkan menyangkut masa depan generasi bangsa, khususnya di Kabupaten Kotim.
Pemerintah Daerah berkomitmen penuh dalam percepatan penurunan stunting sebagai bagian dari upaya mewujudkan generasi di Bumi Habaring Hurung ini untuk sehat, cerdas, dan unggul.
“Masalah stunting ini bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan saja, tetapi juga menjadi gerakan bersama seluruh pemangku kepentingan di daerah, maka berbagai strategi telah diterapkan, seperti penguatan sinergi lintas sektor antar-OPD serta peningkatan edukasi gizi kepada masyarakat melalui optimalisasi peran Posyandu,” ujar Irawati. (bah/ans/kpg)