Site icon Prokalteng

Realisasi Penyertaan Modal BUMD Dilakukan Secara Bertahap

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor .saat bersalaman dengan sejumlah aparat dari TNI dan Polri saat menghadiri acara di Kecamatan Baamang belum lama ini. (FOTO : BAHRI/KP)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Habaring Hurung, menjadi sorotan sejumlah pihak, dan juga sejumlah fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim. Hal itu dikarenakan pemerintah daerah mengajukan penyertaan modal daerah untuk perusahaan milik daerah tersebut.

Penyertaan modal yang diajukan nilainnya  sebesar Rp.50 miliar. Meski rancangan peraturan daerah, tentang penyertaan modal tersebut disetujui oleh lima fraksi dari tujuh fraksi. Dan ada dua fraksi yang meminta penyertaan modal itu ditunda yaitu fraksi Partai Demokrat dan fraksi Partai Golkar, dengan alasan kondisi keuangan daerah saat ini sedang tidak stabil.

Menanggapi hal tersebut Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor menanggapi sorotan sejumlah pihak, khususnya dari DPRD terkait kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT.Habaring Hurung yang mulai efektif beroperasi pada 1 Agustus 2019 lalu

“Saya menegaskan bahwa realisasi penyertaan modal tersebut akan dilakukan secara bertahap, dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah saat ini,” kata Halikin, Kamis (14/9).

Menurutnya. PT Habaring Hurung itu seperti holding company (perusahaan induk) dan ada dua anak perusahaan, Jadi jangan melihat induknya belum bergerak, tetapi lihat anak perusahaannya sudah jalan saat ini yaitu PT Alur Mentaya Sejahtera dan PT Hapakat Betang Mandiri.

“Kalau PT.Alur Mentaya Sejahtera bergerak di bidang kepelabuhanan, saat ini sedang mengelola Dermaga Pelangsian dan telah menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kabupaten Kotim,” sampai Halikin.

Selain itu juga, PT Alur Mentaya Sejahtera sudah bekerja sama dengan PT Kawan Selaras Sejahtera dalam program tol sungai. Yang diantaranya akan mengeruk alur Sungai Mentaya sehingga mendapatkan pemasukan dari aktivitas kapal-kapal yang melintasi nantinya.

Sementara untuk PT Hapakat Betang Mandiri. Bergerak di bidang usaha lain. Perusahaan ini sudah bekerja sama dengan PT Bumi Resik Nusantara Raya dalam membangun pabrik pengolahan limbah medis pertama dan terbesar di Kalimantan Tengah yang diharapkan dapat beroperasi tahun 2024  nanti.

“Kerja sama dua perusahaan ini juga sedang menjajaki pembangunan pabrik es balok di wilayah selatan. Untuk dipasok kepada nelayan karena permintaannya cukup besar. Dan semua sudah berjalan dan secara khusus ditangani oleh masing-masing anak perusahaan. Yang dibentuk yang tentu menjadi bagian dari BUMD PT.Habaring Hurung,” tutupnya.(bah/kpg/ind)

 

Exit mobile version