26.7 C
Jakarta
Tuesday, September 17, 2024

Bukan Hanya Saintifik, di Kurikulum Merdeka Metode Pembelajaran Guru Harus Inovatif dan Kreatif

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Sehubungan dengan pergantian kurikulum dalam satuan pendidikan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Permendik bud Ristek) Nomor 12 Tahun 2024. Dalam peraturan tersebut, Kurikulum Merdeka ditetapkan secara resmi menjadi kurikulum di setiap satuan pendidikan. Mulai jenjang pendidikan PAUD hingga SMA sederajat mulai tahun ajaran 2024/2025 ini.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Muhammad Irfansyah. Meminta para guru aktif di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Agar lebih efektif dalam memberikan pembelajaran. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi

Baca Juga :  Lintasan Grasstrack Sudah Ada, Road Race Harus Diaspal Terlebih Dahulu

“Saya minta semua guru-guru yang ada di Kabupaten Kotim bisa aktif di platform Merdeka Belajar, karena sekarang sudah tidak ada Training of Trainers (ToT),” kata Irfansyah, Jumat (11/7).

Menurutnya para guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat mengajar. Sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. di Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

“Di dalam Kurikulum Merdeka para guru-guru harus merubah metode pembelajarannya. Bukan hanya sistem saintifik, tapi pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif,” ucap Irfansyah.

Dirinya mengatakan di dalam Kurikulum Merdeka ini juga mendorong para guru untuk meningkatkan kompetensi secara mandiri dengan memanfaatkan PMM. Terlebih, kini tidak ada lagi ToT atau kegiatan pelatihan bagi para guru. PMM adalah platform teknologi yang disediakan pemerintah untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.

Baca Juga :  Instruksikan PUPR Terjunkan Alat Berat Menambah Lebar Badan Jalan

“Di PMM tersedia modul- modul mengajar yang diunggah guru dari berbagai penjuru Indonesia, jadi sesama guru pun bisa memilih modul mana yang sesuai dengannya untuk mengajar,” ujarnya.

PMM juga menjadi wadah bagi para guru untuk berbagi cara mengajar dengan mengung- gahnya melalui platform terse- but. Sehingga, tidak ada alasan lagi bagi para guru untuk tidak bisa menerapkan Kurikulum Merdeka (bah/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Sehubungan dengan pergantian kurikulum dalam satuan pendidikan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Permendik bud Ristek) Nomor 12 Tahun 2024. Dalam peraturan tersebut, Kurikulum Merdeka ditetapkan secara resmi menjadi kurikulum di setiap satuan pendidikan. Mulai jenjang pendidikan PAUD hingga SMA sederajat mulai tahun ajaran 2024/2025 ini.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Muhammad Irfansyah. Meminta para guru aktif di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Agar lebih efektif dalam memberikan pembelajaran. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi

Baca Juga :  Lintasan Grasstrack Sudah Ada, Road Race Harus Diaspal Terlebih Dahulu

“Saya minta semua guru-guru yang ada di Kabupaten Kotim bisa aktif di platform Merdeka Belajar, karena sekarang sudah tidak ada Training of Trainers (ToT),” kata Irfansyah, Jumat (11/7).

Menurutnya para guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat mengajar. Sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. di Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

“Di dalam Kurikulum Merdeka para guru-guru harus merubah metode pembelajarannya. Bukan hanya sistem saintifik, tapi pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif,” ucap Irfansyah.

Dirinya mengatakan di dalam Kurikulum Merdeka ini juga mendorong para guru untuk meningkatkan kompetensi secara mandiri dengan memanfaatkan PMM. Terlebih, kini tidak ada lagi ToT atau kegiatan pelatihan bagi para guru. PMM adalah platform teknologi yang disediakan pemerintah untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.

Baca Juga :  Instruksikan PUPR Terjunkan Alat Berat Menambah Lebar Badan Jalan

“Di PMM tersedia modul- modul mengajar yang diunggah guru dari berbagai penjuru Indonesia, jadi sesama guru pun bisa memilih modul mana yang sesuai dengannya untuk mengajar,” ujarnya.

PMM juga menjadi wadah bagi para guru untuk berbagi cara mengajar dengan mengung- gahnya melalui platform terse- but. Sehingga, tidak ada alasan lagi bagi para guru untuk tidak bisa menerapkan Kurikulum Merdeka (bah/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru