25.6 C
Jakarta
Saturday, April 12, 2025

Cari Solusi! Bangunan Warga Menjorok ke Sungai, Normalisasi dengan Alat Berat Sulit Dilakukan

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Curah hujan tinggi yang beberapa hari ini melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Membuat beberapa wilayah tergenang air. Meski sudah dilakukan pengerukkan drainase dan normalisasi sungai yang cukup efektif, namun hal itu masih terkendala beberapa hal. Salah satunya adalah bangunan warga yang menjorok ke sungai. Sehingga normalisasi dengan alat berat sulit dilakukan.

Demi mencari solusi atas masalah itu, Pemkab Kotim melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman melakukan pendekatan atas arahan Bupati Kotim Halikinnor. Pendekatan dilakukan agar normalisasi sungai dapat terlaksana dengan baik.

“Sesuai arahan pak bupati, kita akan melakukan koordinasi dengan aparat setempat. Baik camat, lurah ataupun tokoh masyarakat untuk mencari solusi masalah ini,”ujar Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Mentana Dhinar Tistama, Sabtu (13/1).

Baca Juga :  Terapkan Teknologi Inovasi dan SDM yang Cukup

Kondisi rumah warga yang menjorok ke sungai, dinilai menyulitkan pergerakkan alat berat yang ingin melakukan pengerukkan. Selain itu, hal tersebut juga dinilai menyalahi aturan. Wargapun tengah diminta untuk membongkar bangunan yang menjorok ke sungai. Lebih parah lagi, bangunan itu dapat menjadi wadah penumpukkan sampah yang bisa menghambat arus sungai.

“Adanya tumpukan sampah dan atribut di sekitar sungai dapat menjadi penghalang aliran air untuk sampai kemuara,”ungkapnya.

Ia berharap, pihak kecamatan dan kelurahan dapat mengkoordinasikan kembali sosialisasi tersebut terhadap warganya. Sehingga pekerjaan normalisasi sungai bisa dilakukan sepenuhnya untuk pencegahan banjir terjadi.

“Kita perlu melakukan pendekatan dengan masyarakat dan ujung tombaknya adalah kecamatan dan kelurahan. Kami dari dinas baru bisa beraksi jika lahan itu sudah clear,”bebernya.

Baca Juga :  Orang Tua Diminta Tidak Menikahkan Anaknya yang masih di Bawah Umur

Lebih jauh ia mengatakan, usai mengatasi permasalahan di tersebut, pihaknya akan memikirkan pengendalian genangan air di dalam kota. Sehingga hal tersebut bisa mewujudkan Kotim bebas banjir secara keseluruhan. (sli/kpg/ind)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Curah hujan tinggi yang beberapa hari ini melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Membuat beberapa wilayah tergenang air. Meski sudah dilakukan pengerukkan drainase dan normalisasi sungai yang cukup efektif, namun hal itu masih terkendala beberapa hal. Salah satunya adalah bangunan warga yang menjorok ke sungai. Sehingga normalisasi dengan alat berat sulit dilakukan.

Demi mencari solusi atas masalah itu, Pemkab Kotim melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman melakukan pendekatan atas arahan Bupati Kotim Halikinnor. Pendekatan dilakukan agar normalisasi sungai dapat terlaksana dengan baik.

“Sesuai arahan pak bupati, kita akan melakukan koordinasi dengan aparat setempat. Baik camat, lurah ataupun tokoh masyarakat untuk mencari solusi masalah ini,”ujar Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Mentana Dhinar Tistama, Sabtu (13/1).

Baca Juga :  Terapkan Teknologi Inovasi dan SDM yang Cukup

Kondisi rumah warga yang menjorok ke sungai, dinilai menyulitkan pergerakkan alat berat yang ingin melakukan pengerukkan. Selain itu, hal tersebut juga dinilai menyalahi aturan. Wargapun tengah diminta untuk membongkar bangunan yang menjorok ke sungai. Lebih parah lagi, bangunan itu dapat menjadi wadah penumpukkan sampah yang bisa menghambat arus sungai.

“Adanya tumpukan sampah dan atribut di sekitar sungai dapat menjadi penghalang aliran air untuk sampai kemuara,”ungkapnya.

Ia berharap, pihak kecamatan dan kelurahan dapat mengkoordinasikan kembali sosialisasi tersebut terhadap warganya. Sehingga pekerjaan normalisasi sungai bisa dilakukan sepenuhnya untuk pencegahan banjir terjadi.

“Kita perlu melakukan pendekatan dengan masyarakat dan ujung tombaknya adalah kecamatan dan kelurahan. Kami dari dinas baru bisa beraksi jika lahan itu sudah clear,”bebernya.

Baca Juga :  Orang Tua Diminta Tidak Menikahkan Anaknya yang masih di Bawah Umur

Lebih jauh ia mengatakan, usai mengatasi permasalahan di tersebut, pihaknya akan memikirkan pengendalian genangan air di dalam kota. Sehingga hal tersebut bisa mewujudkan Kotim bebas banjir secara keseluruhan. (sli/kpg/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru