28.4 C
Jakarta
Friday, November 14, 2025

Alhamdulillah! DLH Kotim Dapat Bantuan Sarana Prasarana Persampahan, Berikut Jenisnya

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam pengelolaan sampah kembali mendapat apresiasi.

Setelah sebelumnya meraih penghargaan atas kinerja penanggulangan sampah, kini DLH Kotim menerima bantuan hibah armada persampahan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kepala DLH Kotim, Marjuki, mengungkapkan bahwa bantuan ini merupakan bentuk dukungan konkret pemerintah provinsi dalam memperkuat sarana dan prasarana kebersihan di daerah.

“Alhamdulillah , kami mendapatkan bantuan dari Pemprov Kalteng berupa sarana prasarana persampahan, terdiri dari satu unit dump truck, dua unit dump truck ambrol, satu unit dump truck compactor, dan enam unit kontainer,” ujar Marjuki, Kamis (13/11).

Menurutnya, keberadaan armada baru ini akan sangat membantu percepatan penanganan sampah di wilayah perkotaan, terutama di area dengan volume sampah tinggi.

Dump truck compactor yang dilengkapi sistem pemadat akan meminimalisir volume sampah sebelum dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA), sedangkan kontainer akan ditempatkan di sejumlah depo utama.

“Kontainer akan disebar di titik-titik dengan tumpukan sampah besar. Nantinya, kontainer diangkut menggunakan dump truck ambrol agar proses pengangkutan lebih cepat dan tidak menimbulkan bau,” jelasnya.

Saat ini, DLH Kotim telah mengoperasikan delapan unit dump truck, dua dump truck ambrol, dan dua unit loader. Namun, dua unit ekskavator yang dimiliki mengalami kerusakan berat sehingga operasional di lapangan masih dibantu dengan sewa ekskavator tambahan.

Baca Juga :  Uji Sampel Makanan Pasar Ramadan Akan Dilakukan Secara Mendadak

Selain dukungan dari Pemerintah Provinsi, DLH juga menerima bantuan operasional dari Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP).

Dua ekskavator mini hasil pengalihan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan turut memperkuat barisan alat berat DLH.

“Dua ekskavator mini itu sangat membantu proses penguraian dan penataan sampah, terutama di area depo dan lokasi yang sulit dijangkau alat besar,” kata Marjuki.

Dirinya juga menuturkan, optimalisasi sistem pengangkutan dan pengelolaan delapan depo sampah di Sampit terbukti efektif. Jadwal dan rute pengangkutan kini lebih efi sien, dan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah juga mulai meningkat.

“Sekarang rata-rata pengangkutan hanya 15 sampai 17 rit per hari dengan volume sekitar 70 ton. Dulu bisa mencapai 25 sampai 35 rit dengan volume mencapai 130 ton per hari. Artinya, beban TPA menurun cukup signifi kan,” ujarnya.

Menurutnya, penurunan volume ini bukan karena berkurangnya produksi sampah, melainkan meningkatnya efektivitas sistem pengangkutan serta pemilahan di tingkat sumber.

Tak hanya di depo, pembenahan besar juga dilakukan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). DLH Kotim kini menerapkan sistem penimbunan berlapis untuk menggantikan metode lama open dumping yang dilarang oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca Juga :  Hampir 1.000 Anak Mendaftar Dikhitan Massal, Dilaksanakan Saat Libur Sekolah

“Sekarang sampah di TPA dimasukkan ke lubang dan ditutup setiap lima sampai tujuh hari. Dengan cara ini, pencemaran udara dan air bisa ditekan,” terang Marjuki.

Ia menyebut, laporan mengenai sistem baru ini telah disampaikan ke KLHK dan akan dievaluasi dalam waktu dekat. DLH optimistis TPA Sampit kini jauh lebih tertib dan memenuhi standar pengelolaan nasional.

“Kami yakin kondisi TPA sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Mohon dukungan semua pihak agar Kotim terhindar dari sanksi dan bisa menjadi contoh pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” ucap Marjuki.

DLH Kotim berkomitmen melanjutkan langkah pembenahan di seluruh lini, mulai dari peningkatan armada, penataan depo, hingga edukasi masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah tangga.

Kolaborasi lintas instansi dan dukungan Pemprov Kalteng diyakini mampu memperkuat cita-cita menuju Kotim Bersih, Sehat, dan Ramah Lingkungan.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kesadaran masyarakat untuk memilah dan membuang sampah pada tempatnya sangat menentukan keberhasilan program ini. Dengan kerja sama semua pihak, Sampit bisa menjadi kota yang bersih dan tertata,” ucapnya. (bah/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam pengelolaan sampah kembali mendapat apresiasi.

Setelah sebelumnya meraih penghargaan atas kinerja penanggulangan sampah, kini DLH Kotim menerima bantuan hibah armada persampahan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kepala DLH Kotim, Marjuki, mengungkapkan bahwa bantuan ini merupakan bentuk dukungan konkret pemerintah provinsi dalam memperkuat sarana dan prasarana kebersihan di daerah.

“Alhamdulillah , kami mendapatkan bantuan dari Pemprov Kalteng berupa sarana prasarana persampahan, terdiri dari satu unit dump truck, dua unit dump truck ambrol, satu unit dump truck compactor, dan enam unit kontainer,” ujar Marjuki, Kamis (13/11).

Menurutnya, keberadaan armada baru ini akan sangat membantu percepatan penanganan sampah di wilayah perkotaan, terutama di area dengan volume sampah tinggi.

Dump truck compactor yang dilengkapi sistem pemadat akan meminimalisir volume sampah sebelum dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA), sedangkan kontainer akan ditempatkan di sejumlah depo utama.

“Kontainer akan disebar di titik-titik dengan tumpukan sampah besar. Nantinya, kontainer diangkut menggunakan dump truck ambrol agar proses pengangkutan lebih cepat dan tidak menimbulkan bau,” jelasnya.

Saat ini, DLH Kotim telah mengoperasikan delapan unit dump truck, dua dump truck ambrol, dan dua unit loader. Namun, dua unit ekskavator yang dimiliki mengalami kerusakan berat sehingga operasional di lapangan masih dibantu dengan sewa ekskavator tambahan.

Baca Juga :  Uji Sampel Makanan Pasar Ramadan Akan Dilakukan Secara Mendadak

Selain dukungan dari Pemerintah Provinsi, DLH juga menerima bantuan operasional dari Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP).

Dua ekskavator mini hasil pengalihan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan turut memperkuat barisan alat berat DLH.

“Dua ekskavator mini itu sangat membantu proses penguraian dan penataan sampah, terutama di area depo dan lokasi yang sulit dijangkau alat besar,” kata Marjuki.

Dirinya juga menuturkan, optimalisasi sistem pengangkutan dan pengelolaan delapan depo sampah di Sampit terbukti efektif. Jadwal dan rute pengangkutan kini lebih efi sien, dan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah juga mulai meningkat.

“Sekarang rata-rata pengangkutan hanya 15 sampai 17 rit per hari dengan volume sekitar 70 ton. Dulu bisa mencapai 25 sampai 35 rit dengan volume mencapai 130 ton per hari. Artinya, beban TPA menurun cukup signifi kan,” ujarnya.

Menurutnya, penurunan volume ini bukan karena berkurangnya produksi sampah, melainkan meningkatnya efektivitas sistem pengangkutan serta pemilahan di tingkat sumber.

Tak hanya di depo, pembenahan besar juga dilakukan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). DLH Kotim kini menerapkan sistem penimbunan berlapis untuk menggantikan metode lama open dumping yang dilarang oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca Juga :  Hampir 1.000 Anak Mendaftar Dikhitan Massal, Dilaksanakan Saat Libur Sekolah

“Sekarang sampah di TPA dimasukkan ke lubang dan ditutup setiap lima sampai tujuh hari. Dengan cara ini, pencemaran udara dan air bisa ditekan,” terang Marjuki.

Ia menyebut, laporan mengenai sistem baru ini telah disampaikan ke KLHK dan akan dievaluasi dalam waktu dekat. DLH optimistis TPA Sampit kini jauh lebih tertib dan memenuhi standar pengelolaan nasional.

“Kami yakin kondisi TPA sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Mohon dukungan semua pihak agar Kotim terhindar dari sanksi dan bisa menjadi contoh pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” ucap Marjuki.

DLH Kotim berkomitmen melanjutkan langkah pembenahan di seluruh lini, mulai dari peningkatan armada, penataan depo, hingga edukasi masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah tangga.

Kolaborasi lintas instansi dan dukungan Pemprov Kalteng diyakini mampu memperkuat cita-cita menuju Kotim Bersih, Sehat, dan Ramah Lingkungan.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kesadaran masyarakat untuk memilah dan membuang sampah pada tempatnya sangat menentukan keberhasilan program ini. Dengan kerja sama semua pihak, Sampit bisa menjadi kota yang bersih dan tertata,” ucapnya. (bah/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru