32.5 C
Jakarta
Friday, May 30, 2025

Disorot! Tiga Kecamatan Ini Memiliki Hotspot Terbanyak

SAMPIT, PROKALTENG.CO–  Musibah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Terus menjadi perhatian pemerintah setempat. Kebakaran yang semakin meluas membuat Pemkab Kotim menaikkan status dari siaga menjadi tanggal darurat Karhutla. Dengan naiknya status tersebut. Patroli Karhutlapun kian digencarkan. Untuk meminimalisir sedini mungkin perluasan. Atau bahkan titik api baru, yang berpotensi menjadi Karhutla yang lebih besar.

Selain itu. Tiga kecamatan yang ada di Bumi Habaring Hurung menjadi sorotan. Akibat memiliki hotspot (titik panas, red) terbanyak. Berdasarkan data yang dipaparkan Badan Meteorologi, Klomatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit, ketiga wilayah itu meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kecamatan Teluk Sampit, dan Kecamatan Kota Besi.

Baca Juga :  Cegah Dampak Buruk Asap, Disdik Edarkan Surat Imbauan

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor. Menginstruksikan agar mengirimkan surat kepada wilayah yang memiliki hotspot terbanyak itu. Sehingga dapat menjadi perhatian kepala wilayah setempat beserta jajarannya. Guna menggencarkan pencegahan Karhutla sedari dini.

“Buat surat kepada ketiga kecamatan itu agar menjadi perhatian muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan, red) di sana. Camat dan jajarannya segera perintahkan lurah untuk menggencarkan pencegahan,”ungkapnya.

Menurutnya. Dari paparan data BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit, hotspot pada bulan Mei hingga September 2023 tercatat ada 1.386 hotspot di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, 528 hotspot di Kecamatan Teluk Sampit, dan 306 hotspot di Kecamatan Kota Besi. Halikin mensinyalir adanya faktor kesengajaan yang mengakibatkan Karhutla terjadi. Terlebih lagi, hotspot semakin banyak saat hari libur.

Baca Juga :  Wabup Hadiri Seminar Nasional, Isu Strategis Dalam Pembangunan

“Kita lihat perkembangannya di hari libur hotpsot semakin banyak. Jangan-jangan ini ada unsur kesengajaan. Makanya kita harus gencarkan patroli,”bebernya.

Dirinya berharap. Masyarakat semakin peduli dengan keadaan cuaca sekarang. Pembakaran lahan hanya akan memperkeruh suasana. Efek yang ditimbulkan oleh asap akan berdampak luas. Berbagai sektor juga akan terdampak. Masyarakat rentan terserang penyakit.

Sehingga perlu kewaspadaan terlebih lagi wilayah yang berpotensi menimbulkan titik api. Sehingga hal itu menjadi sorotan.

“Kita harus pantau terus wilayah-wilayah yang memiliki hotpsot tertinggi. Karena Karhutla ini besar sekali efeknya. Jadi tolong masyarakat juga terlibat menangani masalah ini bersama-sama,”pungkasnya.(sli/kpg/ind)

SAMPIT, PROKALTENG.CO–  Musibah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Terus menjadi perhatian pemerintah setempat. Kebakaran yang semakin meluas membuat Pemkab Kotim menaikkan status dari siaga menjadi tanggal darurat Karhutla. Dengan naiknya status tersebut. Patroli Karhutlapun kian digencarkan. Untuk meminimalisir sedini mungkin perluasan. Atau bahkan titik api baru, yang berpotensi menjadi Karhutla yang lebih besar.

Selain itu. Tiga kecamatan yang ada di Bumi Habaring Hurung menjadi sorotan. Akibat memiliki hotspot (titik panas, red) terbanyak. Berdasarkan data yang dipaparkan Badan Meteorologi, Klomatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit, ketiga wilayah itu meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kecamatan Teluk Sampit, dan Kecamatan Kota Besi.

Baca Juga :  Cegah Dampak Buruk Asap, Disdik Edarkan Surat Imbauan

Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor. Menginstruksikan agar mengirimkan surat kepada wilayah yang memiliki hotspot terbanyak itu. Sehingga dapat menjadi perhatian kepala wilayah setempat beserta jajarannya. Guna menggencarkan pencegahan Karhutla sedari dini.

“Buat surat kepada ketiga kecamatan itu agar menjadi perhatian muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan, red) di sana. Camat dan jajarannya segera perintahkan lurah untuk menggencarkan pencegahan,”ungkapnya.

Menurutnya. Dari paparan data BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit, hotspot pada bulan Mei hingga September 2023 tercatat ada 1.386 hotspot di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, 528 hotspot di Kecamatan Teluk Sampit, dan 306 hotspot di Kecamatan Kota Besi. Halikin mensinyalir adanya faktor kesengajaan yang mengakibatkan Karhutla terjadi. Terlebih lagi, hotspot semakin banyak saat hari libur.

Baca Juga :  Wabup Hadiri Seminar Nasional, Isu Strategis Dalam Pembangunan

“Kita lihat perkembangannya di hari libur hotpsot semakin banyak. Jangan-jangan ini ada unsur kesengajaan. Makanya kita harus gencarkan patroli,”bebernya.

Dirinya berharap. Masyarakat semakin peduli dengan keadaan cuaca sekarang. Pembakaran lahan hanya akan memperkeruh suasana. Efek yang ditimbulkan oleh asap akan berdampak luas. Berbagai sektor juga akan terdampak. Masyarakat rentan terserang penyakit.

Sehingga perlu kewaspadaan terlebih lagi wilayah yang berpotensi menimbulkan titik api. Sehingga hal itu menjadi sorotan.

“Kita harus pantau terus wilayah-wilayah yang memiliki hotpsot tertinggi. Karena Karhutla ini besar sekali efeknya. Jadi tolong masyarakat juga terlibat menangani masalah ini bersama-sama,”pungkasnya.(sli/kpg/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru