27.8 C
Jakarta
Friday, October 25, 2024

Antisipasi Dini Potensi Banjir, Penetapan Status Belum Ditetapkan

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengelar rapat koordinasi persiapan untuk menghadapi bencana banjir yang berpotensi terjadi, karena saat ini memasuki musim hujan.

“Kemarin kami melakukan rapat koordinasi ini adalah bagian dari perintah pimpinan untuk dilakukan kesepakatan atau dilakukan pembahasan terkait dengan persiapan ancaman bencana banjir, karena saat ini sudah memasuki musim penghujan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kotim Multazam, Jumat (11/10).

Menurutnya berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat, bahwa saat ini Kabupaten Kotim telah memasuki musim hujan dan ada peringatan dini terkait banjir yang disampaikan.

“Informasi BMKG ini juga menjadi atensi bagi kami untuk kemudian berhati-hati melakukan berbagai macam perencanaan terkait dengan ancaman hujan dengan skala yang besar atau intensitas besar, terutama daerah-daerah yang rawan banjir,” ujarnya.

Dirinya juga mengatakan mengingat data historis di Kabupaten Kotim pada 2023 akhir hingga awal 2024 ada beberapa kali kejadian banjir, sehingga pimpinan daerah menginstruksikan agar mengantisipasi dini potensi banjir selanjutnya.

Baca Juga :  Siapkan Generasi Muda Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat, Dinkes Penyuluhan ke Sejumlah Sekolah

Dan pihak BPBD Kotim juga telah mendapat laporan awal kejadian banjir, yakni pada 7-8 Oktober lalu di Desa Rantau Suang, Kecamatan Telaga Antang yang menjadi indikasi bahwa level air di Sungai Mentaya di bagian utara dengan selatan berbeda cukup jauh.

Kondisi ini perlu diantisipasi khususnya bagi masyarakat di desa-desa yang berada di bantaran Sungai Mentaya. Dirinya juga mengharapkan masalah ini, menjadi perhatian dan kehadiran pemerintah di tingkat satuan terkecil, mulai dari desa, kelurahan sampai kecamatan harus responsif terhadap apapun informasi kebencanaan.

Apalagi dalam waktu dekat akan diselenggarakan event atau kegiatan besar, yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sehingga semua pihak terkait harus bekerja sama menjaga dan mengamankan Pilkada agar berjalan lancar dan sukses.

“Kami juga sudah menyampaikan kepada para camat segera berkomunikasi dengan teman-teman yang bekerja untuk Pilkada agar mempersiapkan plan B, apabila terjadi hujan yang cukup deras atau banjir pada tanggal pemilihan,” tuturnya.

Baca Juga :  Waspada! Banjir ROB Terjadi di Beberapa Titik di Wilayah Selatan

Dikatakannya pengamanan Pilkada hanya salah satu tujuan dalam persiapan menghadapi potensi banjir, karena tujuan utamanya adalah untuk melindungi masyarakat. Itulah standar pelayanan minimal di BPBD.

Dalam rapat koordinasi kali ini Pemerintah Kabupaten Kotim belum menetapkan status apapun terkait penanggulangan banjir lantaran kejadian hanya di satu titik dan dari laporan terbaru banjir sudah surut.

“Penetapan status belum ditetapkan, pada situasi banjir jika situasi dinilai sudah cukup genting, maka penetapan status bisa langsung ke tanggap darurat tanpa perlu melalui penetapan status siaga lebih dulu. Meski begitu, seluruh sumber daya di BPBD Kotim mulai disiapkan dan diharapkan hal itu juga dilakukan oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang diundang dalam rapat ini dapat bersiap-siap membantu kami,” tutupnya. (bah/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengelar rapat koordinasi persiapan untuk menghadapi bencana banjir yang berpotensi terjadi, karena saat ini memasuki musim hujan.

“Kemarin kami melakukan rapat koordinasi ini adalah bagian dari perintah pimpinan untuk dilakukan kesepakatan atau dilakukan pembahasan terkait dengan persiapan ancaman bencana banjir, karena saat ini sudah memasuki musim penghujan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kotim Multazam, Jumat (11/10).

Menurutnya berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat, bahwa saat ini Kabupaten Kotim telah memasuki musim hujan dan ada peringatan dini terkait banjir yang disampaikan.

“Informasi BMKG ini juga menjadi atensi bagi kami untuk kemudian berhati-hati melakukan berbagai macam perencanaan terkait dengan ancaman hujan dengan skala yang besar atau intensitas besar, terutama daerah-daerah yang rawan banjir,” ujarnya.

Dirinya juga mengatakan mengingat data historis di Kabupaten Kotim pada 2023 akhir hingga awal 2024 ada beberapa kali kejadian banjir, sehingga pimpinan daerah menginstruksikan agar mengantisipasi dini potensi banjir selanjutnya.

Baca Juga :  Siapkan Generasi Muda Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat, Dinkes Penyuluhan ke Sejumlah Sekolah

Dan pihak BPBD Kotim juga telah mendapat laporan awal kejadian banjir, yakni pada 7-8 Oktober lalu di Desa Rantau Suang, Kecamatan Telaga Antang yang menjadi indikasi bahwa level air di Sungai Mentaya di bagian utara dengan selatan berbeda cukup jauh.

Kondisi ini perlu diantisipasi khususnya bagi masyarakat di desa-desa yang berada di bantaran Sungai Mentaya. Dirinya juga mengharapkan masalah ini, menjadi perhatian dan kehadiran pemerintah di tingkat satuan terkecil, mulai dari desa, kelurahan sampai kecamatan harus responsif terhadap apapun informasi kebencanaan.

Apalagi dalam waktu dekat akan diselenggarakan event atau kegiatan besar, yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sehingga semua pihak terkait harus bekerja sama menjaga dan mengamankan Pilkada agar berjalan lancar dan sukses.

“Kami juga sudah menyampaikan kepada para camat segera berkomunikasi dengan teman-teman yang bekerja untuk Pilkada agar mempersiapkan plan B, apabila terjadi hujan yang cukup deras atau banjir pada tanggal pemilihan,” tuturnya.

Baca Juga :  Waspada! Banjir ROB Terjadi di Beberapa Titik di Wilayah Selatan

Dikatakannya pengamanan Pilkada hanya salah satu tujuan dalam persiapan menghadapi potensi banjir, karena tujuan utamanya adalah untuk melindungi masyarakat. Itulah standar pelayanan minimal di BPBD.

Dalam rapat koordinasi kali ini Pemerintah Kabupaten Kotim belum menetapkan status apapun terkait penanggulangan banjir lantaran kejadian hanya di satu titik dan dari laporan terbaru banjir sudah surut.

“Penetapan status belum ditetapkan, pada situasi banjir jika situasi dinilai sudah cukup genting, maka penetapan status bisa langsung ke tanggap darurat tanpa perlu melalui penetapan status siaga lebih dulu. Meski begitu, seluruh sumber daya di BPBD Kotim mulai disiapkan dan diharapkan hal itu juga dilakukan oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang diundang dalam rapat ini dapat bersiap-siap membantu kami,” tutupnya. (bah/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru