Site icon Prokalteng

Halikinnor Upayakan Bantuan Modal Usaha bagi Warga Miskin

Bupati Kotim Halikinnor saat menghadiri konsultasi publik rancangan awal RKPD Kotim, belum lama ini. (FOTO : RUSLI/KPG)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Penurunan angka kemiskinan menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2025. Demi mewujudkan hal itu, Bupati Kotim Halikinnor tengah mengupayakan bantuan modal usaha bagi warga miskin.

“Kita berupaya untuk membantu mereka dengan memberikan modal usaha. Misalnya kita bantu untuk satu keluarga itu Rp10 juta untuk mereka modal usaha,”ujarnya, Selasa (12/3).

Halikin mtelah menginstruksikan kepada instansi terkait untuk melakukan pengecekkan dan mendata secara benar jumlah keluarga yang terbilang miskin di Kabupaten Kotim. Sehingga saat bantuan berupa modal usaha itu disalurkan, mereka yang menerima, betul-betul merasakan manfaatnya.

“Tolong di cek betul-betul jumlah masyarakat miskin yang ada di tempat kita. Kalau mereka butuh bantuan, hitung berapa kebutuhannya,”terangnya.

Penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kotim merupakan salah satu isu strategis saat ini. Berdasarkan data yang dihimpum, angka kemiskina di Kotim tahun 2023 turun sebesar 0,26 persen dari tahun sebelumnya. Dengan jumlah penduduk sebanyak 26.570 orang.

“Angka kemiskinan kita Alhamdulillah mengalami penurunan menjadi 5,69 persen di tahun 2023. ini turun 0,26 persen jika dibanding tahun sebelumnya sebesar 5,95 persen,”terangnya.

Meski dengan raihan itu, Pemkab Kotim tidak ingin berpuas diri. Terlebih lagi, pemerintah pusat menargetkan penuntasan kemiskinan ekstrem sebesar nol persen di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga diperlukan program-program strategis demi mewujudkan hal itu.

“Penurunan kemiskinan ini menjadi isu strategis dan penting. sehingga perlu diberikan perhatian khusus. Apalagi presiden menargetkan percepatan penurunan kemiskinan ekstreme sebesar nol persen di semua wilayah,”imbuhnya.

Ia meminta kepada para camat, kepala desa, lurah hingga RT dan RW untuk bisa memantau kondisi warga yang ada di lingkupnya masing-masing. Ia menginstruksikan agar jangan sampai ada warga Kotim yang nahkan kelaparan karena keterbatasan ekonomi.(sli/kpg)

 

Exit mobile version