SAMPIT, PROKALTENG.COโ Penurunan dana bagi hasil (DBH) dari sektor kelapa sawit menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) dalam mengelola anggaran pembangunan.
Meski begitu, Pemkab Kotim memastikan bahwa infrastruktur jalan dan pengendalian banjir tetap menjadi prioritas utama. Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DSDABMBKPRKP) Kabupaten Kotim, Mentana Dhinar Tistama, menegaskan bahwa keterbatasan anggaran tidak boleh menghambat program pembangunan yang telah direncanakan.
โMeskipun terjadi penyesuaian anggaran akibat turunnya DBH sawit, kami tetap berupaya mencari alternatif pendanaan agar pembangunan jalan dan pengendalian banjir tetap berjalan,โ ujarnya, Senin (10/2).
Pemerintah daerah kini tengah menggali berbagai opsi sumber dana lain, termasuk hibah, bantuan dari pemerintah provinsi, serta alokasi dana tambahan dari sumber lainnya. Hal itu guna memastikan keterbatasan anggaran tidak berdampak besar terhadap pembangunan yang tengah berjalan.
โKami ingin memastikan bahwa keterbatasan anggaran tidak berdampak besar pada pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas antarwilayah dan upaya mitigasi bencana banjir,โ tambahnya.
Selain mencari solusi pendanaan, Mentana juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga infrastruktur yang sudah ada. Menurutnya, jalan yang layak dan sistem pengendalian banjir yang baik akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan strategi pengelolaan anggaran yang lebih efektif dan kerja sama lintas sektor, Pemkab Kotim optimistis dapat menghadapi tantangan ini tanpa mengorbankan pembangunan daerah.
โKami akan terus mengupayakan langkah-langkah terbaik agar kebutuhan infrastruktur tetap terpenuhi dan pembangunan Kotim tetap berjalan sesuai rencana,โ akuinya. (sli/kpg)