Site icon Prokalteng

Sosialisasi Penguatan Pendidikan Karakter dengan Menonton film “Tegar”

Kepala Dinaa Pendidikan Kabupaten Kotim Muhammad Irfansyah, saat turut serta nonton bareng film Tegar, Senin (8/1). (FOTO : DISDIK UNTUK KP)

SAMPIT,PROKALTENG.CO– Sebagai upaya penguatan pendidikan karakter Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar acara nonton bareng (nobar), di salah satu bioskop ternama di Kota Sampit, bersama para pengawas, penilik dan kepala sekolah tingkat TK, SD, dan SMP, Film yang ditonton adalah berjudul Tegar.

“Kami mengajak para Pengawas SD-SMP, penilik, dan kepala sekolah TK, SD, SMP nonton bareng di bioskop hal itu sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui media film dan juga dapat bersama-sama memaknai film tersebut,” kata Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah, Selasa (9/1).

Menurutnya acara tersebut untuk menindaklanjuti surat dari Dewan Pengurus Nasional Forum Pemuda Pelopor (DPN-FPP) Nomor 048/E/DPN-FPP/TGR/I/2024 pada 2 Januari 2024 lalu, yaitu perihal penguatan pendidikan karakter melalui media film berjudul Tegar, mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017.

“Makanya kita mengundang para pengawas SD-SMP, Penilik, dan Kepala Sekolah TK, SD, SMP baik negeri maupun swasta di lingkungan Disdik Kotim agar mereka mengikuti sosialisasi penguatan pendidikan karakter dengan menonton film yang berjudul Tegar  secara gratis,” ujar Irfansyah.

Dirinya mengatakan film Tegar yang menjadi rujukan DPN-FPP sebagai sarana sosialisasi penguatan pendidikan karakter, Flim itu bercerita tentang perjuangan seorang anak penyandang disabilitas berusia 10 tahun yang memimpikan untuk bisa bersekolah.

“Film Tegar ini yang mengandung makna begitu dalam dan dinilai cocok untuk menggambarkan penguatan pendidikan karakter, bahwa setiap anak berhak mendapat pendidikan yang layak,” ucap Irfansyah.

Dia juga mengharapkan setelah menonton bareng dan sosialisasi ini diharapkan agar kepala satuan pendidikan dapat menginformasikan dan menghimbau kepada peserta didik untuk menonton film Tegar, dengan tidak adanya unsur paksaan.

“Saya berharap dengan semuanya bisa memaknai film Tegar ini dan kedepannya tidak ada lagi tindakqn perundungan atau bullying di sekolah, terutama terhadap anak berkebutuhan khusus,” tutupnya (bah/kpg)

Exit mobile version