27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Tenaga Pengajar Diberikan Seminar Implementasi Kurikulum Merdeka

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Program merdeka belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) nampaknya akan mengubah wajah dunia pendidikan di Indonesia. Bagaimana tidak, Program tersebut mengubah cara pembelajaran kuno menjadi pembelajaran yang lebih modern dan atraktif.

Dalam kurikulum tersebut, para peserta didik tidak perlu lagi diharuskan untuk menguasai seluruh bidang pelajaran. Program tersebut akan diaplikasikan ke seluruh dunia pendidikan di Indonesia. Termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Untuk itu, para tenaga pengajar, diberikan seminar implementasi kurikulum merdeka pada Selasa (8/8).

Acara yang dilangsungkan di Gedung Serbaguna tersebut. Diadakan agar para guru dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar ke sekolah-sekolah yang mereka ajarkan.

“Seminar ini diberikan agar tenaga pengajar bisa mengaplikasikan. Dan menguasai kurikulum merdeka belajar ke sekolah-sekolah,” kata Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor usai menghadiri acara tersebut.

Halikinnor mengatakan. Kurikulum merdeka belajar tersebut dapat mengubah cara belajar di sekolah. Para siswa dibebaskan untuk bisa berekspresi. Dan bebas memilih minat mereka dalam bidang apapun. Sehingga, potensi mereka bisa digali lebih dalam agar tercipta sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dalam bidang tertentu yang mereka minati.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Kiprah KADIN dalam Membantu Perekonomian Daerah

“Merdeka belajar ini mengubah paradigma dunia pendidikan kita. Para siswa diberikan kebebasan untuk menggali apa bakat yang mereka suka,” ucap Halikin

Dikatakannya, meskipun merdeka belajar tersebut membuka ruang bagi anak untuk bebas memilih, akan tetapi pendampingan dan pengawasan harus tetap perlu dilakukan terutama bagi para orang tua. Hal itu karena era teknologi sekarang, sangat rentan bagi anak untuk kecanduan gadget (gawai, red). Dikhawatirkan jika mereka terlalu lama berselancar di dunia internet, maka bakat mereka bukan malah terasah akan tetapi malah semakin memudar.

“Pengawasan orangtua juga perlu. Karena ini eranya teknologi. Jangan sampai nanti keseringan main gadget malah bakatnya tidak muncul karena diberikan kebebasan,” ujar Halikin.

Baca Juga :  Sampah yang Diangkut ke TPA Capai 150 Ton Per Hari

 

Dia mengatakan program ini sesuai dengan perkembangan zaman sekarang. Terlebih lagi Indonesia menginginkan ada generasi emas di tahun 2045. Dirinya bersyukur dunia pendidikan menjadi salah satu barometer di Kalteng. Hal itu karena Kotim dinilai aktif dalam dunia belajar mengajar.

“Program ini sesuai dengan perkembangan zaman. Apalagi Indonesia menginginkan generasi emas di tahun 2045. Dan kita bersyukur kita (Kotim, red) menjadi barometer dunia pendidikan di Kalteng karena termasuk yang aktif,” tuturnya.

Dirinya meminta, agar para siswa bisa diberikan kualitas pembelajaran yang baik. dan berkualitas. Karena menrutnya masa depan daerah ada di tangan para siswa yang diajar sekarang.

“Saya titip para siswa ini agar dididik dengan baik. Karena masa depan daerah ada di tangan mereka,”pungkasnya.(sli/kpg/ind)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Program merdeka belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) nampaknya akan mengubah wajah dunia pendidikan di Indonesia. Bagaimana tidak, Program tersebut mengubah cara pembelajaran kuno menjadi pembelajaran yang lebih modern dan atraktif.

Dalam kurikulum tersebut, para peserta didik tidak perlu lagi diharuskan untuk menguasai seluruh bidang pelajaran. Program tersebut akan diaplikasikan ke seluruh dunia pendidikan di Indonesia. Termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Untuk itu, para tenaga pengajar, diberikan seminar implementasi kurikulum merdeka pada Selasa (8/8).

Acara yang dilangsungkan di Gedung Serbaguna tersebut. Diadakan agar para guru dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar ke sekolah-sekolah yang mereka ajarkan.

“Seminar ini diberikan agar tenaga pengajar bisa mengaplikasikan. Dan menguasai kurikulum merdeka belajar ke sekolah-sekolah,” kata Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor usai menghadiri acara tersebut.

Halikinnor mengatakan. Kurikulum merdeka belajar tersebut dapat mengubah cara belajar di sekolah. Para siswa dibebaskan untuk bisa berekspresi. Dan bebas memilih minat mereka dalam bidang apapun. Sehingga, potensi mereka bisa digali lebih dalam agar tercipta sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dalam bidang tertentu yang mereka minati.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Kiprah KADIN dalam Membantu Perekonomian Daerah

“Merdeka belajar ini mengubah paradigma dunia pendidikan kita. Para siswa diberikan kebebasan untuk menggali apa bakat yang mereka suka,” ucap Halikin

Dikatakannya, meskipun merdeka belajar tersebut membuka ruang bagi anak untuk bebas memilih, akan tetapi pendampingan dan pengawasan harus tetap perlu dilakukan terutama bagi para orang tua. Hal itu karena era teknologi sekarang, sangat rentan bagi anak untuk kecanduan gadget (gawai, red). Dikhawatirkan jika mereka terlalu lama berselancar di dunia internet, maka bakat mereka bukan malah terasah akan tetapi malah semakin memudar.

“Pengawasan orangtua juga perlu. Karena ini eranya teknologi. Jangan sampai nanti keseringan main gadget malah bakatnya tidak muncul karena diberikan kebebasan,” ujar Halikin.

Baca Juga :  Sampah yang Diangkut ke TPA Capai 150 Ton Per Hari

 

Dia mengatakan program ini sesuai dengan perkembangan zaman sekarang. Terlebih lagi Indonesia menginginkan ada generasi emas di tahun 2045. Dirinya bersyukur dunia pendidikan menjadi salah satu barometer di Kalteng. Hal itu karena Kotim dinilai aktif dalam dunia belajar mengajar.

“Program ini sesuai dengan perkembangan zaman. Apalagi Indonesia menginginkan generasi emas di tahun 2045. Dan kita bersyukur kita (Kotim, red) menjadi barometer dunia pendidikan di Kalteng karena termasuk yang aktif,” tuturnya.

Dirinya meminta, agar para siswa bisa diberikan kualitas pembelajaran yang baik. dan berkualitas. Karena menrutnya masa depan daerah ada di tangan para siswa yang diajar sekarang.

“Saya titip para siswa ini agar dididik dengan baik. Karena masa depan daerah ada di tangan mereka,”pungkasnya.(sli/kpg/ind)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru