33.5 C
Jakarta
Wednesday, July 9, 2025

Wabup Ingatkan Masyarakat Semakin Peduli Menjaga Kebersihan Lingkungan Memutus Penyebaran DBD

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Musim pancaroba yang tengah melanda Kotawaringin Timur (Kotim) ternyata tidak hanya menimbulkan genangan air di jalanan, tetapi juga membawa ancaman serius yaitu nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Wakil Bupati Kotim, Irawati, merasakan langsung dampak penyakit ini saat putrinya harus dirawat di rumah sakit akibat terinfeksi DBD.

“Saya sendiri merasakannya langsung karena anak saya saat ini sedang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit karena positif demam berdarah,” kata Irawati, Senin (7/7).

Irawati menuturkan, sebelum dirawat, sang putri sempat mengikuti perjalanan dinas ke Yogyakarta. Meski kondisi awalnya baik-baik saja, demam justru muncul ketika tiba di sana. Berdasarkan hal tersebut, ia menduga besar kemungkinan putrinya sudah tertular sebelum berangkat.

Baca Juga :  330 Hektare Sawah Milik Petani di Kotim Gagal Panen

“Waktu ikut dinas ke Jogja, anak saya dalam kondisi baik. Tapi sesampainya di sana justru demamnya muncul. Jadi besar kemungkinan tertularnya dari Sampit,” ujarnya.

Tidak hanya keluarganya, Irawati juga mengungkap bahwa dua pegawai Kejaksaan Negeri Sampit turut terjangkit DBD dan sempat menjalani perawatan intensif selama sekitar satu minggu di RSUD dr Murjani.

Beruntung, kondisi keduanya kini berangsur pulih dan telah diperbolehkan pulang. Melihat kejadian ini, Irawati mengingatkan masyarakat untuk semakin peduli menjaga kebersihan lingkungan demi memutus rantai penyebaran DBD. Ia mengimbau warga agar rutin melakukan gerakan 3M. Menguras, menutup, dan mengubur.

“Musim seperti ini memang sangat mendukung penyebaran nyamuk. Panas hujan, panas hujan, itu kondisi yang paling gampang menimbulkan jentik-jentik. Jadi mari kita jaga kebersihan lingkungan kita masing-masing,” tegasnya.

Baca Juga :  Jalan Poros Parenggean Sempat Macet

Sebagai pejabat, ia juga berharap tidak ada lagi warga Kotim yang harus merasakan pahitnya dirawat akibat gigitan nyamuk.

“Dari kejadian ini saya juga ingin mengingatkan, mari kita sama-sama waspada. Jangan sampai ada lagi yang tertular,” pungkasnya. (mif/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Musim pancaroba yang tengah melanda Kotawaringin Timur (Kotim) ternyata tidak hanya menimbulkan genangan air di jalanan, tetapi juga membawa ancaman serius yaitu nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Wakil Bupati Kotim, Irawati, merasakan langsung dampak penyakit ini saat putrinya harus dirawat di rumah sakit akibat terinfeksi DBD.

“Saya sendiri merasakannya langsung karena anak saya saat ini sedang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit karena positif demam berdarah,” kata Irawati, Senin (7/7).

Irawati menuturkan, sebelum dirawat, sang putri sempat mengikuti perjalanan dinas ke Yogyakarta. Meski kondisi awalnya baik-baik saja, demam justru muncul ketika tiba di sana. Berdasarkan hal tersebut, ia menduga besar kemungkinan putrinya sudah tertular sebelum berangkat.

Baca Juga :  330 Hektare Sawah Milik Petani di Kotim Gagal Panen

“Waktu ikut dinas ke Jogja, anak saya dalam kondisi baik. Tapi sesampainya di sana justru demamnya muncul. Jadi besar kemungkinan tertularnya dari Sampit,” ujarnya.

Tidak hanya keluarganya, Irawati juga mengungkap bahwa dua pegawai Kejaksaan Negeri Sampit turut terjangkit DBD dan sempat menjalani perawatan intensif selama sekitar satu minggu di RSUD dr Murjani.

Beruntung, kondisi keduanya kini berangsur pulih dan telah diperbolehkan pulang. Melihat kejadian ini, Irawati mengingatkan masyarakat untuk semakin peduli menjaga kebersihan lingkungan demi memutus rantai penyebaran DBD. Ia mengimbau warga agar rutin melakukan gerakan 3M. Menguras, menutup, dan mengubur.

“Musim seperti ini memang sangat mendukung penyebaran nyamuk. Panas hujan, panas hujan, itu kondisi yang paling gampang menimbulkan jentik-jentik. Jadi mari kita jaga kebersihan lingkungan kita masing-masing,” tegasnya.

Baca Juga :  Jalan Poros Parenggean Sempat Macet

Sebagai pejabat, ia juga berharap tidak ada lagi warga Kotim yang harus merasakan pahitnya dirawat akibat gigitan nyamuk.

“Dari kejadian ini saya juga ingin mengingatkan, mari kita sama-sama waspada. Jangan sampai ada lagi yang tertular,” pungkasnya. (mif/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru