32.4 C
Jakarta
Monday, June 9, 2025

Istimewa dan Unik! Pawai Obor Ajang Kreativitas,Juga Pembinaan Karakter Masyarakat yang Religius

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Kecamatan Baamang pada Kamis malam (5/6), terasa berbeda dari biasanya. Ratusan cahaya obor menyusuri jalanan utama, membawa semangat Iduladha yang terasa hangat dan meriah.

Pawai obor, tradisi yang telah berlangsung lebih dari satu dekade ini, kembali digelar dan disambut antusias warga setempat. Tak hanya obor, beberapa peserta juga membawa ornamen khas Iduladha seperti hewan sembelihan kurban hingga replika Alquran berukuran besar.

Selain itu, sejumlah peserta juga menunjukkan atraksi dan memperagakan kembali kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Kegiatan yang digagas oleh Kwartir Ranting Pramuka Baamang bersama pihak kecamatan ini diikuti oleh sekitar 500 peserta. Mereka tergabung dalam 25 kelompok, terdiri dari pelajar, organisasi masyarakat, hingga perwakilan kelurahan dan desa.

Arak-arakan obor dimulai dari halaman Kantor Kecamatan Baamang dan menelusuri sejumlah ruas jalan utama seperti Jalan Sukabumi dan Jalan Walter Condrat.

Baca Juga :  Sektor Pelabuhan Berpotensi Besar Dongkrak PAD

“Ini bukan sekadar pawai. Ini bentuk syiar, hiburan, sekaligus wadah melestarikan tradisi menyambut hari besar Islam,” kata Ketua Kwartir Ranting Pramuka Baamang, Dadang H Syamsu.

Dadang yang juga anggota DPRD Kotim daerah pemilihan Baamang ini turut mendukung kegiatan tersebut secara pribadi. Bersama camat dan para lurah, mereka mengumpulkan donasi hingga puluhan juta rupiah untuk disalurkan sebagai hadiah kepada peserta terbaik.

“Tahun ini hadiahnya cukup besar karena dukungan dari banyak pihak. Antusias warga juga luar biasa, bahkan sampai menyebabkan kemacetan karena banyak yang ingin menonton di sepanjang rute,” ujarnya.

Menurut Dadang, selain menjadi hiburan yang dinantikan masyarakat, pawai ini juga diharapkan bisa masuk dalam kalender wisata tahunan Kabupaten Kotim. Ia menilai, konsistensi dan semangat peserta setiap tahun menjadi daya tarik tersendiri.

Baca Juga :  Kunjungan ke Desa. Bupati Berharap Kotim Raih Juara Lomba Desa dan Kelurahan

Hal senada disampaikan Camat Baamang, Sufiansyah. Ia menyebut pawai obor tahun ini adalah yang ke-12 kalinya digelar, dengan kualitas penampilan peserta yang dinilai semakin beragam dan kreatif.

“Tahun ini cukup istimewa. Banyak peserta yang tampil dengan kostum unik dan penataan obor yang lebih menarik dari sebelumnya. Harapannya, tahun depan bisa lebih ramai dan lebih meriah lagi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, tradisi ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga bagian dari pembinaan karakter masyarakat yang religius. Nilai kebersamaan, kekompakan, dan semangat menyambut hari raya menjadi roh utama dari kegiatan ini. (mif/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Kecamatan Baamang pada Kamis malam (5/6), terasa berbeda dari biasanya. Ratusan cahaya obor menyusuri jalanan utama, membawa semangat Iduladha yang terasa hangat dan meriah.

Pawai obor, tradisi yang telah berlangsung lebih dari satu dekade ini, kembali digelar dan disambut antusias warga setempat. Tak hanya obor, beberapa peserta juga membawa ornamen khas Iduladha seperti hewan sembelihan kurban hingga replika Alquran berukuran besar.

Selain itu, sejumlah peserta juga menunjukkan atraksi dan memperagakan kembali kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Kegiatan yang digagas oleh Kwartir Ranting Pramuka Baamang bersama pihak kecamatan ini diikuti oleh sekitar 500 peserta. Mereka tergabung dalam 25 kelompok, terdiri dari pelajar, organisasi masyarakat, hingga perwakilan kelurahan dan desa.

Arak-arakan obor dimulai dari halaman Kantor Kecamatan Baamang dan menelusuri sejumlah ruas jalan utama seperti Jalan Sukabumi dan Jalan Walter Condrat.

Baca Juga :  Sektor Pelabuhan Berpotensi Besar Dongkrak PAD

“Ini bukan sekadar pawai. Ini bentuk syiar, hiburan, sekaligus wadah melestarikan tradisi menyambut hari besar Islam,” kata Ketua Kwartir Ranting Pramuka Baamang, Dadang H Syamsu.

Dadang yang juga anggota DPRD Kotim daerah pemilihan Baamang ini turut mendukung kegiatan tersebut secara pribadi. Bersama camat dan para lurah, mereka mengumpulkan donasi hingga puluhan juta rupiah untuk disalurkan sebagai hadiah kepada peserta terbaik.

“Tahun ini hadiahnya cukup besar karena dukungan dari banyak pihak. Antusias warga juga luar biasa, bahkan sampai menyebabkan kemacetan karena banyak yang ingin menonton di sepanjang rute,” ujarnya.

Menurut Dadang, selain menjadi hiburan yang dinantikan masyarakat, pawai ini juga diharapkan bisa masuk dalam kalender wisata tahunan Kabupaten Kotim. Ia menilai, konsistensi dan semangat peserta setiap tahun menjadi daya tarik tersendiri.

Baca Juga :  Kunjungan ke Desa. Bupati Berharap Kotim Raih Juara Lomba Desa dan Kelurahan

Hal senada disampaikan Camat Baamang, Sufiansyah. Ia menyebut pawai obor tahun ini adalah yang ke-12 kalinya digelar, dengan kualitas penampilan peserta yang dinilai semakin beragam dan kreatif.

“Tahun ini cukup istimewa. Banyak peserta yang tampil dengan kostum unik dan penataan obor yang lebih menarik dari sebelumnya. Harapannya, tahun depan bisa lebih ramai dan lebih meriah lagi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, tradisi ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga bagian dari pembinaan karakter masyarakat yang religius. Nilai kebersamaan, kekompakan, dan semangat menyambut hari raya menjadi roh utama dari kegiatan ini. (mif/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru