Site icon Prokalteng

Di Kotim, Sejumlah Kecamatan Diterjang Banjir

Ruas Jalan Soeprapto yang ada di Kota Sampit mengalami banjir sehingga masyarakat harus hati-hati melintas, ini terlihat, Senin (6/9). (BAHRI/KP)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Beberapa jalan utama dan juga jalan pemukiman serta gang-gang di Kota Sampit   Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terendam banjir, tidak sedikit rumah warga kemasukan air hal tersebut akibat hujan deras yang melanda Kota Sampit, sejak Minggu (4/9) sekitar pukul 12.00 WIB hingga Senin (5/9) pukul 08.00 WIB.

“Ketinggian air sendiri cukup beragam, bahkan beberapa ruas jalan dan daerah pemukiman warga ada yang mencapai setengah lutut orang dewasa, seperti pertigaan jalan Soeprapto dan H.Anang Santawi yang mengalami cukup tinggi, sehingga kendaraan yang meliwati jalan tersebut harus hati-hati,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim Rihel.S, Sos. Senin (5/9).

Selain di wilayah Kota Sampit, ada beberapa Kecamatan yang juga dilanda banjir seperti Kecamatan Parenggean, Kecamatan Bukit Santuai dan Tualan Hulu. Informasi terakhir yang didapat bahwa tiga Kecamatan tersebut beberapa hari yang lalu mengalami banjir dengan ketinggian 50 hingga 80 cm setelah diguyur hujan deras.

“Saat hujan deras kemarin banjir terjadi di beberapa desa di dua kecamatan tersebut, seperti Desa Luwuk Sampun, Tumbang Mujam, Merah dan Penyahuan. Saat ini pihaknya terus melakukan pemantau, karena banjir tersebut benjir kiriman,” ujar Rihel,

Dirinya juga mengatakan banjir yang terjadi di Jalan Poros Km 12 Parenggean, Kecamatan Parenggean sempat menyebabkan kemacetan kendaraan, sebab ada sebuah truk amblas di jalan tersebut, dan jalan tidak bisa dilintasi kendaraan disebabkan arus air sangat kuat, namun hingga tadi pagi sudah dapat dilintasi,

“Dan ada tiga rumah di daerah tersebut terendam hingga air masuk ke dalam rumah hingga hanya menyisakan atap saja, dan sejumlah barang berharga di dalam rumah sebagian saja dapat diselamatkan, sisanya, ikut terendam oleh banjir yang melanda daerah tersebut,” sampai Rihel.

Dirinya juga mengatakan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Karena, air cepat surut dan nampaknya hanya melintasi jalan tersebut saja, dan ia menyebut kemungkinan penyebab banjir adalah pendangkalan sungai atau sungai yang menyempit hingga penurunan permukaan tanah.

“Biasanya banjir tersebut dikarenakan hujan hanya numpang lewat dan berangsur turun dalam beberapa jam sebab air turun menuju dataran yang lebih rendah, hal itu dikarenakan adanya pendangkalan sungai atau sungai yang menyempit hingga penurunan permukaan tanah,” jelasnya.(bah)

Exit mobile version