SAMPIT, PROKALTENG.CO – Puluhan tamu undangan, mulai dari pejabat daerah hingga tokoh masyarakat, berkumpul dalam acara buka puasa bersama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (2/3).
Tapi saat itu, tak sekadar berbuka puasa bersama. Acara tersebut juga menjadi momen penyambutan Bupati H Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati yang baru saja dilantik untuk melanjutkan periode kedua kepemimpinan mereka di Kotim.
“Ini adalah kegiatan pertama kami setelah dilantik. Semoga kebersamaan ini menjadi awal yang baik untuk membangun Kotim yang lebih maju dan harmonis,” kata Halikin, Minggu (2/3).
Acara itu bukan hanya sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga sarana refleksi dan berbagi pengalaman. Dalam kesempatan tersebut, Halikin membagikan kisahnya tentang prosesi pelantikan yang langsung dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto serta pengalaman menarik selama mengikuti retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah.
Pelantikan kepala daerah secara serentak yang dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu momen bersejarah baginya. Menurut dia, biasanya pelantikan dilakukan secara berjenjang, gubernur dilantik oleh menteri, lalu gubernur melantik bupati dan wali kota. Namun kali ini, Presiden mengambil langsung peran tersebut sebagai bagian dari kebijakan pilkada serentak.
“Ini sesuatu yang baru. Saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari sejarah ini,” akuinya.
Halikin mengatakan, sehari setelah dilantik, dia bersama kepala daerah lainnya menjalani retret di Magelang pada 21-28 Februari 2025. Retret ini merupakan orientasi dan pembekalan perdana yang diterapkan dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Retret ini bertujuan untuk menyelaraskan visi daerah dengan kebijakan nasional agar program yang dijalankan bisa sejalan dan saling mendukung,” ungkapnya.
Menurut Halikin, tanpa koordinasi yang baik, program pusat bisa terhambat jika tidak mendapat dukungan dari daerah. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan pembangunan.
Salah satu pengalaman menarik yang dialami Halikin selama retret adalah interaksi dengan kepala daerah lain. Panitia secara sengaja mengelompokkan peserta dari berbagai provinsi untuk mendorong pertukaran gagasan dan pengalaman.
“Kami ditempatkan dalam satu kelompok yang beragam. Tujuannya agar bisa lebih mengenal satu sama lain, saling belajar, dan membuka peluang kerja sama antardaerah,” kata Halikin.
Selain sesi diskusi, retret ini juga menghadirkan materi dari para menteri, Kapolri, Jaksa Agung, hingga Panglima TNI. Berbagai aspek pemerintahan, mulai dari kebijakan ekonomi hingga strategi keamanan, dibahas dalam forum ini.
“Banyak wawasan baru yang saya dapatkan selama retret. Ilmu yang diberikan akan sangat bermanfaat untuk membangun Kotim ke depan,” pungkasnya. (bah/ens/kpg)