32.3 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Wabup Katingan: Pembangunan Instalasi PDAM dari Kementerian PUPR Gagal

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Pada tahun 2016 lalu, di Kota Kasongan Kabupaten Katingan, telah dibangun sebuah instalasi air bersih untuk PDAM Kabupaten Katingan. Namun pembangunan yang dilakukan, dianggap gagal. Pasalnya dari instalasi itu, tidak mampu menghasilkan air bersih yang diharapkan.

"Pembangunan instalasi untuk PDAM Katingan yang dibangun oleh pihak Balai Nasional Prasarana Air dari Kementerian PUPR ini, belum maksimal. Bahkan boleh dikatakan gagal!" kata Wakil Bupati Katingan Sunardi, ketika melihat langsung kondisi bangunan itu, Kamis (23/9).

Menurut Sunardi, pembangunan instalasi itu tujuannya adalah untuk mengolah air sungai, menjadi air yang bersih untuk disalurkan kepada pelanggan. Namun yang terjadi sebaliknya. Air yang disalurkan tidak sebersih yang diharapkan.

Baca Juga :  Pemkab Katingan Kirim Bantuan Untuk Korban Banjir di Kalsel

"Masih seperti air gambut. Ini yang terjadi. Padahal dengan instalasi ini, seharusnya air yang dihasilkan bersih dan bening. Tidak berwarna kemerah-merahan seperti air gambut pada umumnya," jelas Sunardi.

Dikatakannya, mereka tidak memahami seperti apa perencanaan bangunan itu dilakukan, oleh pihak Balai Sungai Kementerian PUPR itu. Dia minta, agar pihak yang membangun instalasi tersebut, harus menuntaskan masalah yang terjadi sekarang. Sehingga pembangunan tersebut, bermanfaat bagi masyarakat. Secara khusus untuk pelanggan PDAM Katingan.

"Sebelum dihibahkan atau diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Katingan. Masalah ini harus selesai dulu. Penyerahannya harus sudah siap dan layak," tegasnya.

Namun jika seandainya diserahkan dengan kondisi demikian. Tentu lanjutnya, mereka juga tidak bisa menolak. Namun masyarakat juga harus memahami hal ini. Karena perlu waktu dan biaya untuk menyempurnakan kembali instalasi PDAM itu.

Baca Juga :  Tentang Kesiapan Pemkab Katingan Atasi Karhutla, Ini Penjelasan Sakari

"Jadi ini dibangun tahun 2016, dan digunakan tahun 2020 lalu. Ini untuk uji coba saja. Karena memang sampai sekarang belum dihibahkan. Uji coba ini, ya tentu untuk melihat hasilnya. Tapi ternyata seperti ini hasilnya," tandasnya.

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Pada tahun 2016 lalu, di Kota Kasongan Kabupaten Katingan, telah dibangun sebuah instalasi air bersih untuk PDAM Kabupaten Katingan. Namun pembangunan yang dilakukan, dianggap gagal. Pasalnya dari instalasi itu, tidak mampu menghasilkan air bersih yang diharapkan.

"Pembangunan instalasi untuk PDAM Katingan yang dibangun oleh pihak Balai Nasional Prasarana Air dari Kementerian PUPR ini, belum maksimal. Bahkan boleh dikatakan gagal!" kata Wakil Bupati Katingan Sunardi, ketika melihat langsung kondisi bangunan itu, Kamis (23/9).

Menurut Sunardi, pembangunan instalasi itu tujuannya adalah untuk mengolah air sungai, menjadi air yang bersih untuk disalurkan kepada pelanggan. Namun yang terjadi sebaliknya. Air yang disalurkan tidak sebersih yang diharapkan.

Baca Juga :  Pemkab Katingan Kirim Bantuan Untuk Korban Banjir di Kalsel

"Masih seperti air gambut. Ini yang terjadi. Padahal dengan instalasi ini, seharusnya air yang dihasilkan bersih dan bening. Tidak berwarna kemerah-merahan seperti air gambut pada umumnya," jelas Sunardi.

Dikatakannya, mereka tidak memahami seperti apa perencanaan bangunan itu dilakukan, oleh pihak Balai Sungai Kementerian PUPR itu. Dia minta, agar pihak yang membangun instalasi tersebut, harus menuntaskan masalah yang terjadi sekarang. Sehingga pembangunan tersebut, bermanfaat bagi masyarakat. Secara khusus untuk pelanggan PDAM Katingan.

"Sebelum dihibahkan atau diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Katingan. Masalah ini harus selesai dulu. Penyerahannya harus sudah siap dan layak," tegasnya.

Namun jika seandainya diserahkan dengan kondisi demikian. Tentu lanjutnya, mereka juga tidak bisa menolak. Namun masyarakat juga harus memahami hal ini. Karena perlu waktu dan biaya untuk menyempurnakan kembali instalasi PDAM itu.

Baca Juga :  Tentang Kesiapan Pemkab Katingan Atasi Karhutla, Ini Penjelasan Sakari

"Jadi ini dibangun tahun 2016, dan digunakan tahun 2020 lalu. Ini untuk uji coba saja. Karena memang sampai sekarang belum dihibahkan. Uji coba ini, ya tentu untuk melihat hasilnya. Tapi ternyata seperti ini hasilnya," tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru