KASONGAN, PROKALTENG.CO– Mendekati tahun politik 2024. Seluruh masyarakat Katingan diingatkan jangan mudah terprovokasi terhadap berbagai macam hal yang muncul berkaitan dengan isu politik. Hal ini ditegaskan Bupati Katingan Sakariyas kepada wartawan usai memimpin apel gabungan ASN di Kantor Bupati Katingan, Senin (20/2).
Tidak hanya itu, dia juga mengingatkan jangan ada pihak-pihak yang menggunakan tempat ibadah untuk melakukan sesuatu yang berbau politik. “Kita harus menjaga daerah kita. Jangan ada yang menyalahgunakan tempat ibadah untuk kepentingan politik,” tegas Bupati Katingan dengan nada serius.
Bupati juga mengaku prihatin dengan munculnya spanduk liar berbau politik di Kabupaten Katingan yang dipasang di sejumlah tempat beberapa waktu lalu. “Kita tidak tahu. Apa maksud dari semua itu,” kata Sakariyas.
Untuk itu dia minta tolong, agar pemasangan-pemasangan spanduk seperti itu, apalagi di tempat-tempat ibadah tidak terulang lagi. Bupati mengaku, pihaknya sudah meminta untuk menelusuri hal itu mencari tahu orang yang melakukan hal tersebut.
“Kita tidak boleh menolak si A si B. Kita ini NKRI. Punya hak yang sama untuk berkompetisi dalam Pemilu 2024. Dengan cara yang santun, dan tidak membuat provokasi di tengah masyarakat,” katanya.(eri/art)
KASONGAN, PROKALTENG.CO– Mendekati tahun politik 2024. Seluruh masyarakat Katingan diingatkan jangan mudah terprovokasi terhadap berbagai macam hal yang muncul berkaitan dengan isu politik. Hal ini ditegaskan Bupati Katingan Sakariyas kepada wartawan usai memimpin apel gabungan ASN di Kantor Bupati Katingan, Senin (20/2).
Tidak hanya itu, dia juga mengingatkan jangan ada pihak-pihak yang menggunakan tempat ibadah untuk melakukan sesuatu yang berbau politik. “Kita harus menjaga daerah kita. Jangan ada yang menyalahgunakan tempat ibadah untuk kepentingan politik,” tegas Bupati Katingan dengan nada serius.
Bupati juga mengaku prihatin dengan munculnya spanduk liar berbau politik di Kabupaten Katingan yang dipasang di sejumlah tempat beberapa waktu lalu. “Kita tidak tahu. Apa maksud dari semua itu,” kata Sakariyas.
Untuk itu dia minta tolong, agar pemasangan-pemasangan spanduk seperti itu, apalagi di tempat-tempat ibadah tidak terulang lagi. Bupati mengaku, pihaknya sudah meminta untuk menelusuri hal itu mencari tahu orang yang melakukan hal tersebut.
“Kita tidak boleh menolak si A si B. Kita ini NKRI. Punya hak yang sama untuk berkompetisi dalam Pemilu 2024. Dengan cara yang santun, dan tidak membuat provokasi di tengah masyarakat,” katanya.(eri/art)
