Site icon Prokalteng

Masuki Musim Kemarau, Katingan Siaga Bencana Karhutla

Sekda Kabupaten Katingan Pransang didampingi Pj Walikota Palangka Raya Hera Nugrahayu, perwakilan Pemkab Pulang Pisau dan pihak terkait mengecek peralatan untuk penanggulangan karhutla di Kabupaten Katingan, Selasa (16/7).(FOTO : JERI/KP)

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Berdasarkan prediksi BMKG, wilayah Kabupaten Katingan mulai Juli hingga Agustus 2024, memasuki musim kemarau. Oleh sebab itu Kabupaten Katingan saat ini mulai siaga terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Penjabat (Pj) Pj Bupati Katingan Saiful dalam sambutan yang dibacakan Sekda Kabupaten Katingan Pransang menyampaikan, karhutla mengakibatkan dampak negatif yang luar biasa bagi daerah. Seperti kerusakan ekologi, menurunnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim, serta menimbulkan asap yang dapat mengganggu kesehatan, dan aktivitas masyarakat.

Bahkan pada tahun-tahun yang lalu menurutnya, Katingan pernah merasakan dampak yang sangat buruk dari karhutla. Selain menyebabkan kerugian material berupa terbakarnya lahan produktif, dan kawasan hutan, termasuk lahan gambut yang mestinya terjaga kondisi tutupannya. Selain itu juga menyebabkan merebaknya penyakit, khususnya ISPA, serta terganggunya berbagai aktivitas sehari-hari.

“Agar kejadian tersebut tidak terulang, maka kita harus terus bersiaga, waspada dan berupaya mengantisipasi berbagai kemungkinan sedini mungkin. Sehingga peristiwa karhutla tidak terjadi lagi di seluruh wilayah Kabupaten Katingan, atau setidaknya meminimalkan luasan dan dampaknya,” tegas Pransang, ketika memimpin apel kesiapsiagaan karhutla di halaman Kantor Bupati Katingan, Selasa (16/7).

Perlu diingat, lanjut Sekda, bahwa pada bulan Agustus 2024 mendatang, ada agenda nasional yaitu upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 79 di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sehingga perlu komitmen bersama untuk mewujudkan Kalteng bebas kabut asap tahun 2024.

“Ini harus kita jaga guna mendukung kesuksesan acara tersebut. Sinergisitas kita dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di Kabupaten Katingan. Saya berharap melalui apel ini akan terjalin dengan baik semangat kebersamaan dari seluruh pemangku kepentingan,” ucapnya.

Selanjutnya Kepada Pemerintah Desa khususnya yang wilayahnya rawan bencana karhutla, diminta jika belum ada embung atau sumur, agar segera dipersiapkan. “Jika sudah ada, pastikan kembali ketersediaan airnya. Sehingga bisa dipergunakan sewaktu waktu. Kepada camat agar membantu mendorong dan mengkoordinasikan serta melakukan monitoring ketersediaan embung atau sumur di wilayahnya masing-masing,” pinta dia.

Menurut dia, ketersediaan embung ini sangatlah penting, karena akan membantu dalam kecepatan penanganan karhutla. Sebab penyediaannya juga tidak memerlukan biaya yang mahal, yang penting letaknya strategis dan dipastikan selalu terisi air.

“Saya berharap, satgas karhutla yang terbentuk dapat bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat secara maksimal, efektif, dan efisien. Karena fokus kita adalah pada upaya pencegahan karhutla,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk BPBD Kabupaten Katingan terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara persuasif dengan melibatkan semua pihak, baik dari level atas hingga bawah. Untuk pemadaman, jangan sampai terlambat. “Harus tanggap terhadap titik api sekecil apapun. Sehingga tidak terjadi kebakaran yang tidak terkendali. Prioritaskan upaya deteksi dini,” tegas dia. (eri/art/kpg)

Exit mobile version