KASONGAN-Pemerintah
Kabupaten Katingan akan terus melakukan
kegiatan rapid test. Setelah dilakukan di Kereng Pangi Desa Hampalit Kecamatan
Katingan Hilir, kegiatan rapid test akan dilakukan kembali di tempat lainnya.
Terkait dengan rapid tes ini, Bupati Katingan Sakariyas mengingatkan kepada
masyarakat supaya tidak perlu takut untuk dirapid tes.
โJangan
sampai ini menjadi momok,โ tegas Sakariyas kepada wartawan di aula Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Katingan, Senin (8/6).
Dikatakan
Sakariyas, target mereka kegiatan rapid tes ini minimal harus mencapai 20 ribu.
Guna mencapai 12 persen yang ditargetkan untuk, sebagai bagian dari syarat
untuk menerapkan new normal.
โSekarang baru tercapai hanya 2000 saja. Masih sangat banyak yang
harus kita kejar. Makanya ini tiap hari kita lakukan rapid tes diberbagai
tempat,โ katanya.
Dia juga
mengapresiasi pelaksanaan rapid tes di Desa Hampalit. Dimana katanya, warga
desa setempat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan itu. Hal seperti inilah
ujarnya yang memang diharapkan pemerintah.
โSebab
rapid test yang dilakukan oleh pemerintah inikan gratis. Coba kalau kita
lakukan mandiri. Itu bayar, dan mahal sekali bisa mencapai Rp400 ribu. Nah ini gratis,
karena biayanya ditanggung oleh pemerintah. Silahkan itu dimanfaatkan,โ
ujarnya.
Bahkan dia
menawarkan kepada wartawan, khususnya yang tergabung di PWI Kabupaten Katingan,
jika ingin di-rapid test. โSilahkan sampaikan. Jika ingin di-rapid tes, saya
akan instruksikan kepada tim untuk melakukan rapid test. Rekan-rekan media juga
perlu untuk di-rapid test,โ ucapnya.
Kemudian dia
juga menjelaskan, bagi yang hasilnya reaktif atau positif. Masyarakat tidak
perlu takut untuk di karantina dan sebagainya. โHasilnya reaktif, ya tidak
serta merta langsung di karantina. Tidak seperti itu. Jadi rapid tes ini sangat
penting untuk mengetahui kondisi kita. Sangat bahaya apabila kita terkena Covidโ19 ini. Satu orang kena,
orang rumah bisa kena semua,โ pungkasnya.