32 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Stunting Menjadi Salah Satu Penyebab Kemiskinan

KASONGAN–Indeks pembangunan manusia di Kabupaten Katingan pada
tahun 2018 adalah 67,91 dan masih di bawah Provinsi Kalteng sebesar 70,42.
Sedangkan persentase penduduk miskin di Kabupaten Katingan sebesar 5, 22
persen.

Angka tersebut tidak jauh berbeda
dengan Kalteng sebesar 5,17 persen. Untuk di Katingan yang menjadi permasalahan
sekarang ini adalah masih tingginya angka stunting. Pada tahun 2018 sebesar
33,26 persen. Padahal, stunting
merupakan salah satu penyebab kemiskinan.

“Dampak stunting ini, selain tinggi badan pendek,
juga berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan manusia,” kata Wakil Bupati Katingan Sunardi NT
Litang, pada rapat
koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Katingan tahun 2019 di aula Bappelitbang Kabupaten Katingan,
Kamis (7/11).

Baca Juga :  Buka Musda KNPI, Ini Peringatan Sakariyas

Menyikapi kondisi ini ujar
Sunardi, perlu ada aksi terpadu dan
fokus
untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Katingan melalui konvergensi
percepatan pencegahan stunting
(KP2S). Tujuannya agar pada saatnya nanti bisa berada pada angka yang rendah,
yaitu kurang dari 20 persen. “Harapan kami orang sehat dan cerdas tidak
akan mau menjadi orang miskin,” ujarnya.

Selanjutnya, wabup juga
mengungkapkan, bahwa Pemkab Katingan bersama dengan pemerintah provinsi dan
pusat, telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk menurunkan beban pengeluaran keluarga miskin. Di antaranya
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu
Indonesia Pintar (KIP) dan berbagai program lainnya.

“Dari semua program yang
telah diberikan pemerintah, saya minta kepada seluruh kepala perangkat daerah agar melakukan monitoring
dan evaluasi tentang efektivitas pemberian bantuan tersebut. Jika masih ada
yang kurang tepat segera lakukan perbaikan, baik itu program dan kegiatan,
maupun data sasaran penerima bantuan tersebut,” tegasnya.

Baca Juga :  Terima Bansos: THL Boleh, PNS Dilarang

Kemudian melalui rapat ini, dia
mengajak semua pihak untuk meningkatkan kepekaan, koordinasi, dan kerjasama,
dalam rangka menanggulangi kemiskinan. “Sehingga terjalin sinergisitas
antara pemangku kepentingan yang berdampak pada penurunan angka kemiskinan di
Kabupaten Katingan,” tandasnya. (eri/ila/nto)

KASONGAN–Indeks pembangunan manusia di Kabupaten Katingan pada
tahun 2018 adalah 67,91 dan masih di bawah Provinsi Kalteng sebesar 70,42.
Sedangkan persentase penduduk miskin di Kabupaten Katingan sebesar 5, 22
persen.

Angka tersebut tidak jauh berbeda
dengan Kalteng sebesar 5,17 persen. Untuk di Katingan yang menjadi permasalahan
sekarang ini adalah masih tingginya angka stunting. Pada tahun 2018 sebesar
33,26 persen. Padahal, stunting
merupakan salah satu penyebab kemiskinan.

“Dampak stunting ini, selain tinggi badan pendek,
juga berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan manusia,” kata Wakil Bupati Katingan Sunardi NT
Litang, pada rapat
koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Katingan tahun 2019 di aula Bappelitbang Kabupaten Katingan,
Kamis (7/11).

Baca Juga :  Buka Musda KNPI, Ini Peringatan Sakariyas

Menyikapi kondisi ini ujar
Sunardi, perlu ada aksi terpadu dan
fokus
untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Katingan melalui konvergensi
percepatan pencegahan stunting
(KP2S). Tujuannya agar pada saatnya nanti bisa berada pada angka yang rendah,
yaitu kurang dari 20 persen. “Harapan kami orang sehat dan cerdas tidak
akan mau menjadi orang miskin,” ujarnya.

Selanjutnya, wabup juga
mengungkapkan, bahwa Pemkab Katingan bersama dengan pemerintah provinsi dan
pusat, telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk menurunkan beban pengeluaran keluarga miskin. Di antaranya
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu
Indonesia Pintar (KIP) dan berbagai program lainnya.

“Dari semua program yang
telah diberikan pemerintah, saya minta kepada seluruh kepala perangkat daerah agar melakukan monitoring
dan evaluasi tentang efektivitas pemberian bantuan tersebut. Jika masih ada
yang kurang tepat segera lakukan perbaikan, baik itu program dan kegiatan,
maupun data sasaran penerima bantuan tersebut,” tegasnya.

Baca Juga :  Terima Bansos: THL Boleh, PNS Dilarang

Kemudian melalui rapat ini, dia
mengajak semua pihak untuk meningkatkan kepekaan, koordinasi, dan kerjasama,
dalam rangka menanggulangi kemiskinan. “Sehingga terjalin sinergisitas
antara pemangku kepentingan yang berdampak pada penurunan angka kemiskinan di
Kabupaten Katingan,” tandasnya. (eri/ila/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru