KASONGAN – Kehadiran para investor dari Perusahaan Besar Swasta
(PBS) di Kabupaten Katingan tak semuanya menguntungkan bagi daerah. Sebaliknya,
justru ada yang seakan merugikan daerah. Lantaran, selama ini jalan yang
dibangun oleh Pemkab Katingan banyak yang rusak akibat ulah alat transportasi
perusahaan. Baik itu di wilayah selatan maupun di wilayah utara.
Sementara itu, PBS dinilai tidak
pernah memberikan kontribusi untuk membantu perbaikan kerusakan jalan yang
terjadi selama ini. Hal ini disampaikan Bupati Katingan Sakariyas pada acara
sosialisasi karhutla di Aula Bappelitbang Kabupaten Katingan, baru-baru ini.
Salah satu contoh nyata, ungkap
bupati, ruas jalan Kasongan-Kereng Pangi yang dibangun oleh pemerintah justru
rusak akibat angkutan perkebunan sawit di wilayah itu. Pemerintah tegasnya,
membangun jalan itu untuk masyarakat, bukan untuk jalan produksi perusahaan.
“Sebenarnya kami tidak
melarang pihak perusahaan menggunakan jalan yang dibangun oleh kabupaten,
tetapi kalau rusak tolong diperbaikilah,” tegasnya.
Selama ini, lanjutnya, tiap tahun
Pemkab Katingan selalu menganggarkan dana perbaikan jalan. Di tahun 2019 ini
saja, ujarnya, Pemkab Katingan telah menganggarkan dana perbaikan dan perawatan
jalan sebesar Rp7 miliar. “Dengan nilai sebesar itu, kenapa tidak kita gunakan
untuk membangun jalan baru saja dibandingkan untuk perbaikan. Padahal yang
merusak jalan kabupaten ini adalah pengusaha,†sebutnya.
Akibat banyaknya kerusakan jalan
selama ini terangnya, ada banyak keluhan yang disampaikan masyarakat kepada
pemerintah. Di mana seakan pemerintah tidak perhatian. Tetapi ketika jalan
rusak oleh perusahaan, tak ada masyarakat yang protes, dan setelah diperbaiki
oleh pemerintah juga tak ada ucapan terima kasih dari masyarakat. “Hal ini,
seakan tidak seimbang, hanya menyalahkan pemerintah saja,” ungkap mantan
pimpinan Bank Kalteng Cabang Kasongan ini. (eri/ami/ctk/nto)