26.1 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Warga Hampalit Ikuti Rapid Test Massal

KASONGAN – Desa Hampalit atau akrab disebut Kereng Pangi, merupakan
salah satu desa di Kabupaten Katingan yang masuk zona merah Covid 19.

Sebab, desa yang masuk wilayah
Kecamatan Katingan Hilir ini, sebelumnya diketahui warganya dinyatakan positif
tertular virus Covid-19.

Oleh sebab itulah, guna
mengetahui kondisi kesehatan warga Desa Desa Hampalit dan sekitarnya,
Pemerintah Kabupaten Katingan menggelar rapid test secara massal. Kegiatan
rapid test ini, disaksikan langsung oleh Bupati Katingan Sakariyas, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan dr Robertus Pamuryanto, dan sejumlah pejabat
lainnya, Kamis (4/6).

Bupati Katingan Sakariyas
menjelaskan, bahwa Desa Hampalit merupakan salah satu desa yang tingkat
kerumunan massanya cukup tinggi.

Di sisi lainnya, tingkat hilir
mudik masyarakat di desa itu juga tinggi. Baik dari Banjarmasin, Sampit dan
sebagainya. “Sehingga potensi penularan virus Covid-19 ini sangat rawan
sekali terjadi. Untuk itulah perlu kita lakukan rapid test di Desa Hampalit
ini,” jelasnya kepada Kalteng Pos kemarin.

Baca Juga :  Bupati Minta Masyarakat Katingan Sukseskan SP2020

Dia juga melihat, di Desa
Hampalit tersebut,  tingkat kesadaran
masyarakat dalam menjaga dan mengantisipasi penularan virus Covid -19 dinilai
rendah. Terbukti masih banyak warga yang tidak menggunakan masker dalam beraktivitas
di luar rumah.

“Kita sudah sering
menyampaikan hal ini. Tapi masyarakat masih terkesan tidak peduli dengan
kesehatannya. Dengan adanya rapid test ini, kita akan tahu kondisi kesehatan
mereka,” ujarnya.

Jika seandainya dari hasil rapid
test nanti ada yang reaktif atau positif, tentu sesuai dengan protokol
kesehatan akan ada langkah yang akan diambil oleh Pemerintah Kabupaten
Katingan. Diantaranya akan melakukan isolasi terhadap yang bersangkutan, dan
diambil hasil swabnya. “Hasil swab inilah nanti yang akan menentukan,
apakah dia positif tertular virus Covid-19 atau tidak,” terangnya.

Baca Juga :  Waspada! Sebagian Wilayah Katingan Kembali Dilanda Banjir

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan mengungkapkan, sasaran rapid test yang dilakukan itu adalah
para pedagang dan pembeli yang datang ke pasar Kereng Pangi.

“Target kita minimal 800
orang yang akan kita rapid test,” ungkapnya.

Sedangkan untuk waktunya tidak
hanya dilakukan dalam satu hari saja. Tapi akan berjalan satu hingga empat hari
ke depan. Sebab jelasnya, rapid test ini memerlukan waktu.

Di sisi lain, petugas menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) juga tidak mampu bertahan lama. “Jika mereka
capek, maka akan istirahat. Jadi tidak berjalan terus menerus. Sebab
menggunakan APD itu capek, tidak ada ruang udaranya, dan panas. Oleh sebab
itulah kita memerlukan waktu yang panjang hingga empat hari.

KASONGAN – Desa Hampalit atau akrab disebut Kereng Pangi, merupakan
salah satu desa di Kabupaten Katingan yang masuk zona merah Covid 19.

Sebab, desa yang masuk wilayah
Kecamatan Katingan Hilir ini, sebelumnya diketahui warganya dinyatakan positif
tertular virus Covid-19.

Oleh sebab itulah, guna
mengetahui kondisi kesehatan warga Desa Desa Hampalit dan sekitarnya,
Pemerintah Kabupaten Katingan menggelar rapid test secara massal. Kegiatan
rapid test ini, disaksikan langsung oleh Bupati Katingan Sakariyas, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan dr Robertus Pamuryanto, dan sejumlah pejabat
lainnya, Kamis (4/6).

Bupati Katingan Sakariyas
menjelaskan, bahwa Desa Hampalit merupakan salah satu desa yang tingkat
kerumunan massanya cukup tinggi.

Di sisi lainnya, tingkat hilir
mudik masyarakat di desa itu juga tinggi. Baik dari Banjarmasin, Sampit dan
sebagainya. “Sehingga potensi penularan virus Covid-19 ini sangat rawan
sekali terjadi. Untuk itulah perlu kita lakukan rapid test di Desa Hampalit
ini,” jelasnya kepada Kalteng Pos kemarin.

Baca Juga :  Bupati Minta Masyarakat Katingan Sukseskan SP2020

Dia juga melihat, di Desa
Hampalit tersebut,  tingkat kesadaran
masyarakat dalam menjaga dan mengantisipasi penularan virus Covid -19 dinilai
rendah. Terbukti masih banyak warga yang tidak menggunakan masker dalam beraktivitas
di luar rumah.

“Kita sudah sering
menyampaikan hal ini. Tapi masyarakat masih terkesan tidak peduli dengan
kesehatannya. Dengan adanya rapid test ini, kita akan tahu kondisi kesehatan
mereka,” ujarnya.

Jika seandainya dari hasil rapid
test nanti ada yang reaktif atau positif, tentu sesuai dengan protokol
kesehatan akan ada langkah yang akan diambil oleh Pemerintah Kabupaten
Katingan. Diantaranya akan melakukan isolasi terhadap yang bersangkutan, dan
diambil hasil swabnya. “Hasil swab inilah nanti yang akan menentukan,
apakah dia positif tertular virus Covid-19 atau tidak,” terangnya.

Baca Juga :  Waspada! Sebagian Wilayah Katingan Kembali Dilanda Banjir

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan mengungkapkan, sasaran rapid test yang dilakukan itu adalah
para pedagang dan pembeli yang datang ke pasar Kereng Pangi.

“Target kita minimal 800
orang yang akan kita rapid test,” ungkapnya.

Sedangkan untuk waktunya tidak
hanya dilakukan dalam satu hari saja. Tapi akan berjalan satu hingga empat hari
ke depan. Sebab jelasnya, rapid test ini memerlukan waktu.

Di sisi lain, petugas menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) juga tidak mampu bertahan lama. “Jika mereka
capek, maka akan istirahat. Jadi tidak berjalan terus menerus. Sebab
menggunakan APD itu capek, tidak ada ruang udaranya, dan panas. Oleh sebab
itulah kita memerlukan waktu yang panjang hingga empat hari.

Terpopuler

Artikel Terbaru