KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Konferensi Kabupaten Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kapuas masa bakti XXIII tahun 2025-2030 yang digelar, Kamis (24/4) lalu. Kegiatan yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Kamis (24/4) dibuka Bupati Kapuas HM Wiyatno.
Bupati mengaku, pemerintah daerah menyambut baik pelaksanaan konferensi ini karena tidak hanya penting bagi internal organisasi PGRI. Tetapi juga berpotensi membawa dampak signifikan terhadap kemajuan pendidikan di Kapuas.
“Konferensi ini merupakan agenda penting dalam AD/ART PGRI untuk mengevaluasi program kerja sebelumnya dan merancang program kerja masa bakti yang akan datang,” ujar Wiyatno.
Selain itu, Wiyatno juga menyoroti pentingnya pemilihan pengurus baru PGRI yang memiliki komitmen memperjuangkan hak-hak guru serta mampu bersinergi dengan pemerintah dan stakeholder terkait.
Dalam kesempatan yang sama, turut disaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas dengan Universitas PGRI Kalimantan (UPK) Banjarmasin untuk melaksanakan program kelas jauh di Kapuas.
Program ini merupakan langkah strategis dalam mendukung visi pembangunan daerah, khususnya pada aspek pemerataan dan peningkatan daya saing pendidikan.
“Dengan program satu desa satu sarjana pendidikan, kita berharap setiap desa di Kapuas memiliki putra-putri berpendidikan tinggi yang akan kembali dan membangun pendidikan di desanya masing-masing,” kata Wiyatno.
Dia juga mengapresiasi penetapan Hj Siti Saniah Wiyatno sebagai Ibunda Guru Kabupaten Kapuas oleh PGRI Provinsi Kalimantan Tengah. Ia berharap fi gur tersebut dapat menjadi pengayom guru dan terus bersinergi menciptakan iklim pendidikan yang “BERSINAR” (Berdaya saing, Sejahtera, Indah, Aman, Religius).
Bupati juga berharap pengurus yang terpilih nantinya mampu menjalankan tugas dengan penuh loyalitas dan dedikasi. (hmskmf/art/kpg)