KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kapuas resmi memulai pembangunan Jembatan Sei Asem-Balai Pertanian yang digadang-gadang menjadi penggerak utama sektor pertanian dan ketahanan pangan daerah.
Peletakan tiang pancang pertama dilakukan Bupati Kapuas H Muhammad Wiyatno didampingi Wakil Bupati Dodo dan Sekretaris Daerah Dr Usis I Sangkai di Kelurahan Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir, Senin (22/9/2025).
Wiyatno menekankan bahwa pembangunan jembatan yang dibiayai melalui APBD Perubahan 2025 ini bukan hanya infrastruktur penghubung, tetapi juga pendorong produktivitas pertanian.
“Akses yang baik akan memudahkan distribusi hasil pertanian. Membuka peluang investasi pertanian modern, dan menurunkan biaya logistik masyarakat,” ujar Wiyatno di hadapan undangan.
Wiyatno menambahkan, jembatan Sei Asem-Balai Pertanian ini menjadi pintu masuk menuju pengembangan lahan pertanian yang lebih luas.
“Di sekitar sini terdapat lahan balai pertanian seluas 30 hektare dan lahan milik Dinas Pertanian Provinsi 100 hektare. Selama ini kendala utamanya adalah akses jembatan. Alhamdulillah, tahun ini bisa kita anggarkan,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa pembangunan jembatan ini akan terhubung dengan ruas jalan sepanjang 15 kilometer menuju KM 9 Anjir yang ditargetkan rampung pada 2026.
Selain itu, pemerintah daerah juga tengah membuka jalur baru menuju kawasan Silikiru dan menyiapkan berbagai akses alternatif ke Kota Kapuas maupun ke arah Banjarmasin.
“Dengan infrastruktur yang memadai, lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman baru akan lebih produktif. Distribusi hasil tani menjadi lancar, harga jual lebih baik, dan peluang usaha masyarakat semakin luas,” tegas Bupati.
Ia pun mengingatkan jajaran Dinas PUPR dan perangkat daerah terkait untuk memaksimalkan sisa waktu pelaksanaan program tahun anggaran 2025.
“Saya minta semua pihak berkonsentrasi agar pekerjaan fisik rampung sesuai jadwal. Mari kita manfaatkan APBD dengan sebaik-baiknya agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tambahnya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kapuas Hargatin dalam laporannya menyampaikan bahwa jembatan baru tersebut akan menggantikan jembatan kayu ulin lama yang sudah tidak layak. Rancangan konstruksi memiliki panjang bentang 65 meter dan lebar 6 meter, dilengkapi trotoar 50 cm di kedua sisi, dengan daya beban hingga 50 ton dan masa pakai diproyeksikan mencapai 50 tahun.
Pekerjaan fisik dilaksanakan oleh PT Riziki Media Pusat Sampit dengan nilai kontrak Rp14,6 miliar dan masa pengerjaan 103 hari, terhitung mulai 17 September hingga 28 Desember 2025.
“Terima kasih atas dukungan Bupati, Wakil Bupati, dan DPRD Kapuas yang telah memprioritaskan pembangunan ini. Kami optimistis pekerjaan selesai tepat waktu,” kata Hargatin. (hmskms/art/kpg)